BOLEHKAH MEMIKIR KIAMAT?
Posted By Roni Djamaloeddin on June 11, 2023
Rasanya hanya dua jawaban boleh tidaknya kita memikir kiamat.
Pertama, bila kiamat yang dipikir adalah kiamat kubro (kiamat besar), maka sangat tidak selayaknya atau sangat tidak pantas. Sebab ia adalah wilayah mutlak Tuhan. Sangat-sangat tidak etis mencampuri wilayah kuasa-Nya.
Sementara fakta ilmiahnya, sebagaimana dilansir National Geographic, planet bumi ini diperkirakan telah berusia 4,54 miliar tahun. Entah fakta tersebut benar atau tidak, wallahu a’lam. Dan nyatanya, dengan usia yang telah sekian lama dan panjang, kiamat belum juga datang.
Terus sampai kapan datangnya kiamat? Akal pikiran manusia tidak akan ada yang sanggup memprediksinya. Walaupun banyak yang mencoba memprediksi, baik dari sisi supranatural, akal penalaran, jutaan riset ilmiah, maupun warisan kepercayaan leluhur yang telah ribuan tahun diyakini, faktanya juga tidak ada yang benar. Kiamat belum terjadi dan tetap menjadi rahasia Tuhan.
Sedang pemahaman pengalaman mengatakan, memikir seratus tahun atau seumur hidup masing-masing saja tidak sanggup, apalagi memikir milyaran tahun. Apalagi memikir memprediksi (kapan) kiamat, sungguh sangat² tidak sepantasnya.
Kedua, bila kiamat yang dipikir adalah kiamat sugro (kiamat kecil), matinya masing-masing manusia, maka ia adalah sebuah kemestian/keharusan. Bahkan kewajiban mutlak yang tidak bisa dihindari. Wajibul wajib dilakukan.
Sebab kiamat sugro adalah sunnatullah. Hukum mutlak Tuhan. Kepastian yang harus dihadapi manusia. Rentang waktunya bisa diprediksi, kisaran satu abad. Bahkan sekarang relatif berkurang, tidak genap satu abad sudah banyak yang menghampiri manusia.
Di antara masalah besar yang pasti dihadapi, yang memaksa setiap jiwa memikirnya :
1) Mengapa kita harus berpikir secara mutlak?
2) Kemana “manusianya” setelah jiwa raganya mati?
3) Apakah otomatis bisa pulang pada Tuhan di akherat?
4) Apakah sama pemikiran yang didasari pengalaman dengan yang didasari prasangka?
5) Masih ratusan-ribuan pertanyaan yang mesti harus dijawab secara pasti, bukan duga kira prasangka atau hanya harapan semoga.
Sedang pemahaman pengalaman berguru (meguru) kami, atas masalah besar tersebut :
1) Memikir kiamat sugro harus mutlak dilakukan, karena kita pasti akan menghadapi kiamat itu. Dan berpikirnya pun harus benar sesuai kehendak Tuhan. Dilarang salah sama sekali. Sebab ngunduh hasilnya, baik yang benar ataupun yang salah, tak hingga tahun. Bukan sekedar milyar-triliyun tahun.
2) Dalam kiamat sugro, yang pulang ke akherat adalah fitrah manusianya (sirr = rasa). Bukan rohnya. Sebab roh itu pinjaman Daya Kuat Tuhan, maka mesti dikembalikan sebelum tenornya habis. Karenanya mensyaratkan belajar memahami secara pasti perihal mati yang selamat, yang bisa mengantar masuk akherat. (https://ronijamal.com/klasifikasi-mati/ ,
https://ronijamal.com/seri-soal-solusi-mati-sebelum-mati/)
3) Kematian itu tidak mesti mengantar pelakunya (pematinya) bisa masuk ke akherat. Tidak mesti mengantar manusianya bisa pulang pada Tuhan. Faktanya, adanya hantu, demit, pocong, tuyul, gendruwo, dan ribuan jenis memedi lainnya, mereka dulu adalah manusia seperti kita. Mereka tidak bisa pulang ke akherat. Sebab ketika masih hidup, mata hatinya (mata batinnya, yaa fitrah manusianya) buta terhadap Tuhannya. Maka buta pula terhadap akherat.
Sebab akherat itu ada pintunya. Ada ilmu khosnya. Ada laku khusus dan sistem maharnya. Sehingga bila menyelami ilmunya, maka punya peluang bisa kembali pada Tuhan. (https://ronijamal.com/mati-slamet/)
4) Sangat logis dan rasional ketentuan :
apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui (az Zumar 9)?
Terlebih perihal kiamat sugro, maka hal yang mustahil bisa memasuki pintu gerbang bahagia abadan abada, tanpa menyelami ilmunya. Dan mustahil pula mencicipi hidup abadi disisi Yang Maha Abadi, tanpa berguru pada ahlinya. (https://ronijamal.com/menjemput-hidup-abadi/)
5) Karenanya sangat jelas perintah carilah ilmu semenjak ayunan hingga liang lahat. Ilmu yang memperkenalkan fitrah jati diri, yang sekaligus mengantar menuju liang lahat. Mencari ilmu hingga negeri China, hingga penjuru dunia. Bahkan sampai lintas planet, antar galaksi. Ilmu menjemput kiamat sugro.
___290523–belajar olah nalar olar roh olah rasa dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
.

Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.