CERDAS BERBAHASA
Posted By Roni Djamaloeddin on December 10, 2020
Berbahasa yang cerdas adalah ketika merangkai kata : singkat, jelas, bermakna, mudah dipahami, tidak menimbulkan makna lain, dan semua lapisan pembaca mampu menangkap pesannya.
Bahasa yang cerdas, identik dengan bahasanya jurnalisme.
Bahasa yang indah, identik dengan bahasanya penyair, pujangga.
Bahasa yang bijak, identik dengan bahasanya al ‘arif billah.
Bahasa yang matematis, adalah bahasa yang sering dipraktikkan “mather”.
Tentang itu semua, tidak menutup kemungkinan “kita” lebih paham dari Rasul. Karena Rasul Muhammad sendiri (yang dari berbagai sumber mengatakan tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali, TK pun tidak) bersabda : “kamu lebih mengerti (tentang duniamu masing-masibg, pen) daripada aku”.
Tapi, Rasul Musa AS sangat mungkin “lebih mengerti daripada kamu”. Sebab beliau telah mengenyam pendidikan setingkat sarjana. Konon lulusan sarjana tahun² lawas lebih berbobot dari lulusan tahun belakangnya.
Tentang bahasa egaliter dengan Tuhan, akan terjawab dengan sendirinya bila telah mengenal dengan pasti nisbahnya “MU”.
Mengenalnya pada “NYA”, lebih “kenal pasti” dari pada kenalnya suami pada istrinya, lebih “kenal yakin” dari pada pahamnya orang tua pada anaknya.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.