CITA-CITA ITU NAFSU ATAU BUKAN?
Posted By Roni Djamaloeddin on March 3, 2021
Cita², rencana, keinginan itu termasuk nafsu dunia atau bukan?
Jawabnya ada pada diri masing-masing. Dijawab nafsu monggo, bukan nafsu juga monggo. Tergantung pemahaman pengalaman dan keyakinan masing-masing. Dan yang menilai benar tidaknya hanya Tuhan sendiri. Sesama hamba tidak perlu saling menyalahkan, namun saling share pemahaman pengalaman.
Kalau benar, bisa membantu mengantar pulang dengan selamat kembali disisi-NYA. Alias masuk surga. Innal jannata laqiya Robbaka (mak jenthit lolo lolah). Sesungguhnya surga itu suasana rasa bertemu-menyatunya hamba dengan Tuhannya.
Sedang kalau salah, bisa menyebab tidak pulang ke akherat. Alias tersesat kesasar tidak bisa pulang ke akhirat. Alias masuk alam kegelapan atau alam penasaran.
Namun simpelnya, ketika masih memakai jasad, maka pasti punya cita² rencana dan keinginan. Dalam risalah sufi (pelaku tasawuf), jasad adalah wujudnya nafsu. Sehingga selama masih menggunakan jasad, maka pasti punya nafsu.
Pengalaman mengatakan bahwa cita-cita itu berubah seiring perjalanan waktu, ilmu-ilmu yang dibelajari, dan tingkat kedewasaan. Faktanya, ketika masih TK SD, bercita-cita ingin jadi dokter, guru, tentara, presiden, petani(?), …dlsb. Namun ketika SMA, cita-cita tersebut kemungkinan besar berubah.
Demikian pula ketika kuliah, atau kerja, atau berkeluarga, cita-cita semasa SMA yang begitu “indah” kemungkinan besar berubah pula. Itu menggambarkan bila nafsu yang selalu berubah.
Laa… cita-cita yang benar seperti apa bagaimana?
Monggo ditentukan dipatok ditarget sendiri. Pepatah mengatakan gantunglah cita-cita setinggi langit, silakan digali dicerna diramesi diaplikasi sendiri. (Kalau cita-citaku: @ronijamal.com/mati-slamet/)
Karena cita-cita dan watak nafsu yang selalu berubah, maka perlu mendidik memprospek nafsu dengan disiplin tinggi secara istiqomah tumakninah agar nafsu itu menjadi muthmainnah. Menuju memenuhi seruan sekaligus panggilan Tuhan dalam QS. Al Fajr 27.
Sedangkan nafsu itu apa bagaimana, sedikit pemahaman pengalaman dapat disimak pada : http://ronijamal.com/tujuh-macam-nafsu/ .
Secara garis besar, tujuh macam nafsu tersebut dipilah menjadi dua: nafsu buruk dan nafsu baik. Nafsu yang buruk ada nafsu amarah dan nafsu lawwamah.
Sedang nafsu yang baik luhur mulia: nafsu mulhimah, muthmainnah, radiyah, mardiyah, dan kamilah.
Baik nafsu yang buruk maupun nafsu yang baik luhur mulia adalah sama-sama nafsunya. Punya tentara dan pasukan elit masing-masing.
Karenanya harus dijinakkan dikendalikan ditunggangi untuk pulang kepada Tuhan.
Terus, mengapa Tuhan memberikan nafsu pada manusia?
..
..
_____030321–belajar olah nalar olah rasa dan share pengalaman dalam nderek Guru (Kyai Tanjung).
.

Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.