DALAM TEMPURUNG
Posted By Roni Djamaloeddin on April 17, 2020
Merasa cukup, merasa banyak, dan merasa puas atas pengetahuan-pemahaman yg dimiliki, tak ubahnya seperti pengetahuannya kodok dalam tempurung.
Pada dataran yg lebih lembut, rasa-rasa itu (merasa cukup, puas, bangga, …dst) justru akan menjadi hijab proses lakunya hamba yang brontoyudo bertemu Tuhannya.
Maka, agar si kodok bebas lepas dari tempurung yg menelungkupinya, harus mau membuka diri dari rasa-rasa itu semua. Mau meneliti mencermati dan mengambil hikmah dari manapun asalnya, dan siapapun orangnya.
Sebab, bilamana telah sedikit saja terbuka, tentu akan merasa dirinya tidak bisa apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Bahkan merasa nggone salah (sing bener Pengeran).
Merasa sangat kecil bagaikan setetes air di samudera luas. Atau bagaikan satu molekul O2 dibanding udara bebas di alam…
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.