DALAM TEMPURUNG

Posted By on April 17, 2020

Merasa cukup, merasa banyak, dan merasa puas atas pengetahuan-pemahaman yg dimiliki, tak ubahnya seperti pengetahuannya kodok dalam tempurung.

Pada dataran yg lebih lembut, rasa-rasa itu (merasa cukup, puas, bangga, …dst) justru akan menjadi hijab proses lakunya hamba yang brontoyudo bertemu Tuhannya.

Maka, agar si kodok bebas lepas dari tempurung yg menelungkupinya, harus mau membuka diri dari rasa-rasa itu semua. Mau meneliti mencermati dan mengambil hikmah dari manapun asalnya, dan siapapun orangnya.
Sebab, bilamana telah sedikit saja terbuka, tentu akan merasa dirinya tidak bisa apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Bahkan merasa nggone salah (sing bener Pengeran).

Merasa sangat kecil bagaikan setetes air di samudera luas. Atau bagaikan satu molekul O2 dibanding udara bebas di alam…

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.