ISLAM SAYA PANDANG TARGET

Posted By on February 12, 2020

Mayoritas umat Islam meyakini bahwa Islam adalah agama yang “paling benar” disisi-Nya. Selain Islam adalah agama yang tidak diridhai, alias “salah”.
Dasarnya, “Inna ad-diina ‘indallaahi al-islam” (QS.3:19), yang di tafsir depag—maupun di berbagai tafsir lainnya—diartikan “sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam”.

Ada sedikit aneh penafsiran tersebut. Yaitu, kata Islam tdk diartikan. Bila diartikan : “Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah selamat”. Tampak ada ketidaksambungan makna di dalamnya.

Belum lagi kata “ad-din”, yang dimaknai oleh berbagai ahli tafsir (kyai, ulama, tokoh rohaniwan lainnya) menjadi ratusan makna yang berbeda.
Namun demikian, ada satu penafsiran dari mantan rektor “IAIN SA” yang kiranya sangat rasional.

Ad-din menurutnya dimaknai “al-khudu’ al-mutlak”, berserah total secara mutlak.
Sehingga karenanya, makna ayat di atas menjadi : sesungguhnya (siapa pun mereka) yang berserah total secara mutlak di sisi Allah, itulah yg selamat (diselamatkan oleh Tuhan sendiri)”.

Pemaknaan ini sungguh sangat rasional. Tidak mempedulikan sekat batas agama. Tidak peduli golongan mahdzab sekte aliran jabatan organisasi, atau apapun predikatnya. Tidak mempedulikan lagi status sosial status gelar dan status kekhusyukan. Asalkan pasrah total secara mutlak, yaitulah yg akan selamat (diselamatkan Tuhan) dunia akherat.

Rasional praktisnya, rasa hati yg pasrah total mutlak itu bersih dari pengakuan ego-emo. Tidak butuh pengakuan golongan-agamanya apa. Tidak ada merasa suci, tidak merasa paling penting, tidak merasa kuasa, tidak merasa berkedudukan berjabatan. Semua telah sirna. Ambles bumi sap tujuh. Isinya pasrah total secara mutlak (nyandar Guru).

Yang pasrah total mutlak adalah hatinya, rasa jiwanya. Raganya tetap dinamis, kerja keras, etos kerja etos pikirnya tinggi, hingga profesional di bidangnya masing-masing.

Bilamana pasrah total secara mutlaknya mampu dikerjakan dengan baik, maka dengan sendirinya Dzat Yang Maha Bisa Yang Maha Kuasa akan menyelamatkan dirinya, di kampung dunia hingga kampung akherat.

Karena demikian, maka Islam itu lebih tepat disebut “TARGET” daripada disebut agama. Targetnya adalah selamat. Selamat hidup di dunia, selamat bersosial, selamat dalam masyarakat, selamat akherat, selamat raganya, selamat jiwanya, selamat hatinya, selamat rohnya, selamat semuanya, hingga selamat fitrah-nya.

Sebagaimana perintah-NYA yg dengan tegas : “Udkhulu fissilmi kaaffatan”.
Yang biasanya dimaknakan “masuklah dalam Islam secara keseluruhan” (QS. 2: 208).
Perintah ini saya internalisasikan dalam jiwaku menjadi : upayakan perjuangkan mujahadahkan SELAMAT pada seluruh struktural/anasir jiwa ragaku.

Perintah terperinci menjadi :

  1. Selamatnya jasad/raga/lahir ==> jalani tertibnya syareat.
  2. Selamatnya hati (nurani) ==> jalani tertibnya tarekat (tertib dzikir).
  3. Selamatnya roh (nyawa) ==> jalani tertibnya hakekat (nginjen2 Daya Kuat Tuhan).
  4. Selamatnya rasa (sirr=perasaan=unsur dasar manusia) ==> jalani ma’rifat (menyatakan muutu qabla…).

Endingnya, walaupun “ISLAM SAYA PANDANG TARGET”, tidak salah bila disebut agama. Yaa….agomo slamet.

________120218–sadermo share pemahaman pengalaman dalam nderek mbela nyandar Guru (Kyai Tanjung).

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.