KEBAIKAN vs AGAMA

Posted By on July 8, 2023

Kebaikan memang tidak memandang agama. Kebaikan bisa terjadi pada siapapun, agama manapun. Bahkan tanpa agama pun, kebaikan bisa terjadi.

Namun pada agama, mestinya, justru melebihi baiknya kebaikan yang tanpa landasan agama. Sebab dari akar katanya, a = tidak, gama = kacau/rusak, mengakibatkan pelaku agama tidak rusak secara menyeluruh. Tidak ada kepalsuan didalamnya. Kebaikannya tidak dirusak oleh pamrih, gengsi, maupun berbagai klik intrik. (https://ronijamal.com/agama-suci/)

Berbeda dengan kebaikan yang tanpa agama, baiknya bisa semu, pura-pura. Baiknya bisa karena ABS. Baiknya bisa untuk alat mencapai kejahatan. Baiknya bisa karena peri kemanusiaan. Baiknya bisa karena naluriah. Bisa dilatari nafsu, pamrih, terpaksa, … dst-dsb.

Sehingga simpelnya, baiknya belum karena Tuhan didalam Tuhan menuju Tuhan. Baiknya belum menyentuh al Haq min Rabbika. Karena sumber baiknya bukan dari Tuhan, sehingga belum mampu menjangkau Esensi Tuhan.

Sementara dalam agama, khususnya agama suci yang tembus langit, maka segala peraturan yang ada netes langsung dari langit. Karenanya, bila dilakukan dengan sepenuh hati, bisa tembus langit.
(https://ronijamal.com/sesungguhnya-agama-itu-untuk-apa/)

Oleh karenanya, kebaikan vs agama dapat dikorelasikan diantaranya :
1) Kebaikan belum tentu dari agama, sedang agama mesti mengajarkan kebaikan. Namun bila agama melakukan ketidakbaikan, itu berarti oknum pelakunya. Bukan agamanya.

2) Banyak faktor yang melatari kebaikan. Namun latar agama adalah dari Tuhan (melalui rasul-Nya), baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam berbagai ayat.

3) Kebaikan yang diluar agama tidak ada anjuran ikhlas. Sedang agama mengajarkan ikhlas, yaitu agar bisa tembus langit. Diterima Tuhan sebagai ibadah. (https://ronijamal.com/belajar-ikhlas/)

4) Kebaikan yang diluar agama, bisa memungkinkan jadi bumerang bagi orang lain (dampak politis). Sedang kebaikan dari agama yang dilandasi ikhlas, membawa kemaslahatan masyarakat luas. Karenanya, ada ilmu ikhlas dalam agama. Bukan duga kira prasangka “merasa ikhlas”. (https://ronijamal.com/belajar-ilmu-ikhlas/)

5) Kebaikan diluar agama yang tertolak lingkungan, memungkinkan dampak negatif bagi pelaku kebaikan. Semacam dendam, ancaman, blokade, dsb. Namun kebaikan dari latar agama yang tertolak, tidak berdampak apapun bila bersih ikhlas billah. (https://ronijamal.com/sparing-nalar-dimana-kata-ikhlasnya/)

6) Ending kebaikan diluar agama, adanya sanjungan penghargaan materi nama baik dan semacamnya. Namun ending agama yang menetes langsung dari talinya Tuhan, adalah derap langkah naik (mancat) ke akherat. (https://ronijamal.com/talinya-tuhan/)

7) ….open ended.

Dengan demikian simpulnya, benar sekali malaikat protes kepada Tuhan mengapa membuat wakil/khalifah/rasul dari golongan manusia. Kok bukan dari golongan malaikat. (https://ronijamal.com/mengapa-malaikat-protes/).
Yang senyatanya sampai sekarang, manusia suka membuat kerusakan dan pertumpahan darah. Adalah fakta nyata yang bisa diterima akal nalar sehat dan rasional.

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.