KEMANA ROH KETIKA MATI?

Posted By on August 22, 2022

Pengalaman meguru kami, perihal ilmu mati (ilmu dzikir) yang diagem (dipakai) para nabi para wali, kemana roh manusia ketika mati, adalah tergantung pada matinya. Bila matinya slamet, bisa mlebu akherat, bisa pulang pada Tuhan, bisa ilaihi roji’una, bisa manunggal menyatu dengan Tuhan, maka saat mati rohnya sirna. Sirna di alamnya Tuhan. Roh yang asalnya dari Tuhan, sirna kembali di alam Tuhan.

Tapi bila matinya tidak slamet, tidak bisa ilaihi rojiun, tidak bisa masuk akherat, tidak bisa mulih ke alam kasampurnan, maka rohnya cepot (keluar) dari jasad. Kemudian gentayangan di alam penasaran (alam kesesatan, alam gaib yang bukan alamnya Tuhan). Jasadnya yang mati, tapi fitrah manusianya tidak ikut mati. Kemudian masuk alamnya jin setan demit tuyul gendruwo pocong kuntilanak medon … maupun bangsa memedi lainnya.

Masalahnya, roh sendiri itu apa? Sementara ayatnya menegaskan “roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit” (QS.17:85).

Pengalaman meguru kami, roh adalah Daya Kuat Daya Bisa Daya Gerak milik Tuhan yang dipinjamkan (ditiupkan) pada bayi manusia saat berumur 120 hari dalam kandungan. Adanya tiupan roh tersebut menjadikan bayi bisa tumbuh. Sel² jaringan, organ, sistem organ berkembang berfungsi dengan baik, otak bisa berpikir, …dst-dsb. Menjadi diri kita seperti ysekarang.

Analogi sederhana perihal tiupan roh ini adalah seperti pengusaha yang bangkrut carut marut. Kemudian ditiupkan padanya modal pinjaman yang sangat besar. Maka jadilah punya daya kuat untuk melakukan usaha bisnis seperti semula.

Pengusaha yang cerdas cerah akal nalarnya, mesti berusaha kuat seawal mungkin untuk mengembalikan modal pinjamannya, disamping tetap harus memutar modal dalam bisnis. Istilah simpelnya, dipakai usaha tapi juga dicicil dikembalikan.

Namun pengusaha yang pongah, tidak ada niat tekad mengembalikan modal seawal mungkin. Menunggu jatuh tempo. Mungkin malah berusaha ngemplang (lari, tidak mau mengembalikan)

Sama persis dengan pinjaman roh pada fitrah manusia. Dipakai dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga dikembalikan. Jalani perintah udhulu fissilmi kaaffatan (QS.2:208). Mengupayakan mendidik diri menuju islam kaaffah. Membawa mentarget diri mencapai selamat atas semua anasir (unsur penyusun) jiwa raga. (https://ronijamal.com/islam-kaaffah/)

Karenanya, sebelum mati yang pasti dihadapi dalam beberapa saat kedepan, tidak lama lagi, mesti membekali diri dengan pengetahuan pemahaman klasifikasi mati. (https://ronijamal.com/klasifikasi-mati/)

Belajar memahami menyelami mati yang slamet itu yang bagaimana. Sebab faktanya, sangat³ sedikit yang mau belajar mengerti apa itu mati slamet, apa itu mati tidak slamet (kesasar). Banyak yang terhanyut atau terbuai atau terjajah pemahaman jahiliyah bahwa mati itu mesti mulih mlebu (masuk) ke akherat. (https://ronijamal.com/mati-slamet/)

Selanjutnya belajar ngulihkan (mengembalikan) pinjaman roh pada Pemiliknya. Dibarengi olah otak olah nalar, agar akal nalarnya pecah cerah menjalani fungsi Al Mizan.
(https://ronijamal.com/olah-nalar-vs-olah-roh/)

Introspeksifnya, bagaimana dengan persiapan roh kita?

_____200822–belajar share pemahaman pengalaman dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.