KETIKA KEAKUAN DITANGGALKAN

Posted By on December 23, 2020

Ketika keakuan mulai diluntur ditanggalkan dari rasa jiwa, maka yg terjadi adalah ledakan dahsyat ide gagasan pemikiran kreatifitas.
Al Kautsar Tuhan digelontor pada aku-aku yang menyadari ketakberdayaannya. Aku-aku yang belajar nyelup pada Yang Maha AKu. Aku-aku yang tidak berani ngaku idenya gagasannya kreatifitasnya.

Sebagaimana rumusan :
Engkau mendekat satu langkah pada-KU,
AKU akan mendekat tujuh langkah padamu–bahkan bisa puluhan hingga ribuan langkah.

Nilai rasionalnya,
Ketika ide gagasan kreatifitas itu diaku manusia, maka sejatinya sedang merampok haknya Tuhan. Menjarah laahaula walaa quwwata, maka murka Tuhan sesungguhnya yang terjadi.

Disisi lain, ketika mengaku merumangsani, pada saat yang sama, sejatinya sedang menutup diri. Menutup masukan pendapat ide gagasan dari luar. Akhirnya akal nalarnya tidak berkembang. Macet berhenti hanya sampai disitu.

Sebaliknya, ketika ide gagasan kreatifitas itu tidak diaku, maka Tuhan sendiri yang menurunkan dan membuka pintu-pintu hidayah. Berupa banjir derasnya ide gagasan kreatifitas yang sama sekali tanpa disadari sebelumnya. Kemudian cerdas dengan sendirinya. Karena, sekali lagi, Maha Rahman Rahim Tuhan digelontorkan pada jiwa yang belajar tidak ngaku.

Contoh sederhana tidak ngaku adalah menerima masukan saran dari sesamanya. Terbuka lapang dada nglenggono ketika dikritik disindir bahkan disalah-salahkan.
Kemudian akal nalar bekerja, menggali nilai-nilai positif atau nilai hikmah dari kritik saran masukan bahkan penyalahan tersebut.

Ketika pintu terbuka itulah, rezeki hidayah Tuhan yang berupa ide gagasan pemikiran yang luar biasa turun dengan deras.
Semakin tidak berani ngaku, semakin dahsyat deras turunnya rahmat hidayah Tuhan.

Dalam bahasa langitnya, belajar tidak ngaku atas ide gagasan kreatifitas, sama halnya membelajari rohnya sendiri. Sama halnya belajar mengislamkan rohnya sendiri. (https://ronijamal.com/martabat-roh/)

Mungkinkah?
Sangat mungkin.
Kita sendiri yang bisa memprospek dan mengubahnya dari detik ini juga. Sebab Tuhan tidak akan mengubah nasib kita masa depan bila kita tidak mengubahnya dari detik sekarang.

____241220–belajar tidak ngaku dalam nderek nyengkuyung mbelo dan nyandar Guru (Romo Kyai Tanjung).

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.