KONTEMPLASI : MENGAPA BAYI LAHIR MENANGIS ?

Posted By on October 10, 2021

Namanya saja kontemplasi, atau perenungan mendalam, atau tafakkur mendalam, maka tidak menjamin hasilnya “pasti” benar dihadapan Tuhan. Namun memungkinkan sedikit terbuka peluang kebenaran yang sejalan akal nalar rasional. Istilah model pembelajarannya : open ended kebenaran.

Bayi yang menangis saat lahir, bisa dianalogikan dengan kisah manusia dewasa. Semisal dalam situasi kondisi yang relatif mapan kecukupan sebagaimana yang kita rasakan sekarang. Berbekal akal pikiran seadanya, tanpa modal alat/barang apapun dibuang di tengah hutan belantara yang sangat gawat (jalmo moro jalmo mati). Maka kita yang gagah perkasa ini, bisa diestimasi akan nangis ngglolo di tengah kehidupan hutan.

Demikian pula ketika si bayi, yang sebelumnya damai nikmat bahagia di dalam Tuhan, menyatu dengan Tuhan di alam kasampurnan, kemudian tak tahu sama sekali harus menerima ujian yang berupa kehidupan dunia, akibat kesanggupannya menerima amanah Tuhan. Padahal langit bumi gunung yang demikian perkasanya, semua tidak sanggup menerima amanah itu.

Karenanya, tangis kejernya bayi yang baru lahir dapat ditafakkurmendalami, diantaranya :

  1. Ketakutan yg teramat sangat, jangan-jangan ujian kehidupan dunia dan seisinya yg belum pernah diketahui sama sekali nanti benar-benar menjerat membelenggu melengahkan fitrah manusianya.
  2. Ketakutan yang teramat sangat, ketika sudah didamparkan di medan uji nanti tidak bisa lulus mulih menyatu lagi dg Dzat Yang Maha Suci.
  3. Kekawatiran yg teramat sangat, bahwa sebesar langit bumi gunung saja tidak sanggup menerima amanah, mengapa saya manusia yg cilik methakil kemlelet kemlinthi sanggup menerima amanah.
  4. Mungkin tangis kejernya mengirim sinyal pada manusia disekitarnya bahwa ternyata banyak yang lupa diri, lupa amanah apa yang telah disanggupi, lupa untuk apa dilahirkan, yang akhirnya hidupnya tanpa tujuan pasti sesuai skenario Tuhan. (@ronijamal.com/breaking-news-kenapa-saya-lahir/)
  5. Pokoknya, tangisnya adalah tangis susah khawatir nelongso ngglolo yang teramat sangat, bukan tangis bahagianya manusia disekitarnya.
  6. …..open ended.

___051021–belajar tafakkur mendalam dalam nderek Guru (Kyai Tanjung).

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.