LURUSKAN PIKIRAN SAAT SHOLAT?

Posted By on February 23, 2022

Banyak asumsi pikiran saat sholat. Ada yang mempersepsi bahwa :

  • sholat dengan pikiran kemana-mana itu lebih baik dari pada kemana-mana tapi tidak sholat.
  • jadikan sholat sebagai kebutuhan utama.
  • kemana-mana tetap sholat, yaitu sholat daim.
  • sholat pikiran kemana-mana sama aja ngeledek Tuhan.
  • dst-dsb.

Banyaknya persepsi saat sholat menggambarkan bahwa pikiran manusia itu sangat beragam ide dan karyanya. Namun perkara benar tidaknya disisi Tuhan, hanya Tuhan sendiri Yang Maha Tahu. Sebagaimana ketentuan : al Haq min Rabbika.

Terus yang benar yang bagaimana?
Juga lurusnya pikiran saat sholat?

Disinilah tantangan akal nalar untuk menggali mengeksplorasi sekaligus menginternalisasi ribuan ayat hadits fatwa dan berbagai variannya. Juga perintah mencari ilmu sampai negeri cina, hingga penjuru jagat. Rentang waktunya semenjak ayunan hingga liang lahat.

Namun juga memahami rambu larangan bahwa laahaula walaa quwwata illa billah. Secerdas sehebat kayak apapun akal nalar menggali mengeksplorasi, ujungnya tetap tidak ada apa-apanya disisi Tuhan. Bahkan Tuhanlah sejatinya yang telah menggerakkan akal nalar pikirannya.

Dengan memahami larangan dan perintah, harapannya si akal mampu menemukan benang merahnya. Dengan tidak bosan waleh nglokro melakukan jual beli hikmah, hingga diskusi sparing akal nalar.

Sebagai konklusi dari berbagai literatur, pengalaman, serta sparing akal nalar, maka pikiran yang lurus saat sholat adalah :

– Pikiran lerep sirep tidak kemana-mana, bahkan nol kerja. Sebab yang bekerja spaneng mantheng saat sholat adalah hati : ashsholatu lidzikrii. Sholat adalah sarana hati mengingat-ingat Wujud Ingsun.

– Pikiran menerima sepenuhnya bahwa sholat itu meliputi dua macam. Sholat ada’ dan sholat daim. Sholat ada’ adalah sholat yang telah ditentukan waktu syarat rukunnya. Sedang sholat daim tidak ditentukan waktunya, melainkan bersamaan dengan masuk dan keluarnya nafas.

– Pikiran belajar menerima dan mempraktikkan bahwa ashsholatu mi’rojul mukminin. Sholat adalah sarana mi’rajnya orang-orang mukmin. Seperti yang dicontohkan Imam Ali ketika sholat, yaitu hanyut hening silem dalam ashsholatu liidzikrii. Sehingga tidak merasakan sakitnya anak panah dicabut dari kaki Beliau.

Atau mi’rajul mukminin seperti yang dicontohkan Syeh Makdum Ibrahim. Yaitu ketika sholat tidak mendengar lagi bonangnya (alat musik/gamelan jawa) dibunyikan. Sehingga karenanya Beliau diberi sebutan Sunan Bonang.

– Pikiran menangkap sepenuhnya bila sholat itu menuntut dilakukan dengan khusyuk. Tanpa khusyuk tidak akan diterima. Sehingga memotivasi diri untuk terus belajar menuju mencapai khusyuk. [https://ronijamal.com/sholat-khusyuk/]

– open ended.

_____110222–belajar olah nalar olah roh olah rasa dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.