MAKNA MENYEMBAH?

Posted By on May 31, 2021

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “menyembah” diartikan :

  • menghormati dengan mengangkat sembah.
  • memuja (sesuatu sebagai Tuhan atau dewa).
  • mengaku di bawah perintah.
  • takluk.

Namun, bila menyembah dirangkai dengan kata lain, semisal “menyembah ibu”, maka prakteknya adalah hadir di depan ibu, kemudian melakukan ritual bersembah. Bisa sujud di kaki ibu, bersimpuh menangis di kaki ibu, membungkuk badan, dan lain semacamnya.

Tapi ketika tidak hadir di hadapan ibu, maka bukan menyembah ibu namanya. Hanya sebuah budaya menyembah ibu. Ritual yang tanpa isi hakekat. Sebab roh menyembah tidak ada di dalam ritualnya.

Demikian pula ketika menyembah dirangkai dg kata Tuhan. Jadi kalimat “menyembah Tuhan”. Maka mesti menghadirkan Tuhan didalam ritualnya. Tuhan yang dalam arti wujud, esensinya.

Bukan Tuhan dalam wilayah asma, istilah, sebutan, nama. Bukan dalam wilayah asosiasi, analogi. Juga bukan dalam praduga, kira-kira, reka-reka, intuisi, maupun pembayangan.

Sebab bilamana demikian, Sunan Bonang dalam Suluk Wijil menyebut sembahe siyo-siyo (bersembahnya sia-sia). Bersembahnya tidak ada gunanya.

Bagai menembak burung dengan mata tertutup. Tidak mungkin akan kena burungnya. (http://ronijamal.com/suluk-wijil-2/)

Kemudian agar menyembah Tuhannya pas, jadug pada Wujud Yang disembah, lebih lanjut Sunan Bonang memberikan petunjuk dalam tembang Sekar Macapat Dhandanggula, untuk mencari guru. Amiliha manungsa kang nyata.
(http://ronijamal.com/memilih-manusia-yang-nyata/)

Sebab, sebagaimana telah dipesankan para pujangga maupun para tokoh waskito jaman dulu bahwa di akhir zaman nanti banyak yang ngaku resi tapi isinya durga pangrangsang. Ngakunya kyai tokoh ulama, tapi jiwanya brandal koruptor penjahat kakap. Dan telah terbukti bila akhirnya banyak yang masuk penjara.

_____260521–belajar olah pikir olah roh olah rasa, serta share pemahaman pengalaman dalam nderek Guru (Kyai Tanjung)

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.