MARAH BESARNYA SAHABAT KARIB
Posted By Roni Djamaloeddin on February 27, 2020
Kisah nyata dua sahabat karib yang selalu bersama. Semenjak SMP hingga STM (sekarang namanya SMK), yang kemanapun selalu bersama. Sekolah, bermain, belajar, jajan, hingga tidurpun kadang bersama.
Setelah tamat STM, berpisahlah mereka berdua mengadu nasibnya masing-masing. Si A merantau ke pulau sebrang, si B setia di rumah, membantu orang tuanya.
Perpisahan yg sangat lama, tidak saling memberi kabar, seakan ditelan waktu, karena kesibukan lakon masing-masing. Hingga terdengar kabar si A meninggal dunia karena sakit di perantauan.
Si B tidak bisa berbuat banyak. Tidak bisa mengantarkan ke peristirahatan terakhir. Hanya bisa mendoakan dari kejauhan.
Selang seminggu kepergiannya, arwah si A datang mengunjungi B melalui mimpi. Kedatangannya dengan membawa amarah dendam kesumat yang sangat-sangat besar. Hingga si B koplok ndrodog kepuyuh keceret dan mandi peluh.
Dalam marah besarnya, si A mengatakan :
- Sekarang jalanku gelap gulita, susah sengsara tiada tara tak terkira.
- Mengapa kamu (B) begitu sangat ego, sangat tidak peduli padaku, bahwa kamu punya “jalan batin” yg terang benderang.
- Mengapa kamu (B) tidak beritahu bila telah punya ilmu “Al-Haq” (Ilmu an Nubuwwah), hingga jalanku sekarang tersesat.
- Mengapa kamu ……dst-dsb.
- Aku marah besar padamu, aku mengutuk kamu, aku…..(puluhan umpatan kasar lainnya), yg gelegar suaranya bak halilintar.
Hikmahnya, ….. monggo diselami dihayati dan coba dirasakan.
_________270218–sak dermo berbagi pengetahuan pemahaman dalam nderek mbela nyandar Guru (Kyai Tanjung).
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.