MATI : PULANG ATAU PERGI?
Posted By Roni Djamaloeddin on April 4, 2022
Pulang ataukah pergi, jawaban dangkal adalah sama saja. Pulang pada Tuhan, atau pergi menuju Tuhan di akherat.
Sekilas sama benarnya. Tapi bila dicermati lebih mendalam, ada yang kurang pas. Yaitu pada kalimat pergi menuju Tuhan. Istilah “pergi menuju” bermakna dari satu tempat ke tempat lain. Ini mengindikasi bila Tuhan diprasangka jauuh di sono. Padahal dekat di sini. Lebih dekat dibanding nafasnya sendiri. Lebih dekat dibanding darah dagingnya sendiri.
Telaah lebih dalam atas perspekstif pulang ataukah pergi, secara definisi pulang artinya kembali ke asalnya. Sedang pergi, artinya keluar dari asalnya. Masuk dan keluar, jelas dua hal yang berlawanan.
Sementara pada sisi pengalaman keilmuan, yang disebut mati adalah lepasnya roh dari jasad/tubuhnya. Manusianya (fitrahnya) tidak ikut mati. Manusianya bergeser menuju kehidupan abadi. Abadi sengsaranya, atau abadi bahagianya. (https://ronijamal.com/menjemput-hidup-abadi/)
Kemungkinan bergesernya hanya dua. Pulang mulih ke Tuhan atau pergi tersesat (terdampar) di alam lain. Istilah lainnya : mati slamet atau mati tidak slamet. (https://ronijamal.com/klasifikasi-mati/)
Yang pulang mulih slamet kembali disisi Tuhan, ciri-cirinya ada empat : jasad bosok, hati ngadam, roh sirno, rasa menyatu dengan Tuhan. (https://ronijamal.com/mati-slamet/)
Namun yang tidak pulang, disebut pergi. Jasadnya yang mati, tapi manusianya tidak bisa pulang. Tidak bisa masuk akherat. Alias pergi, atau kesasar, atau tersesat pindah alam. Masuk alamnya jin, setan, ndruwo, tuyul, demit, pocong, kuntilanak, …dlsb.
Terus, mengapa manusianya bisa pergi, tidak masuk akherat?
Karena fitrah manusianya belum kenal pasti Dzat Yang Maha Fitrah. Belum kenal pasti pintunya akherat. Belum kenal pasti rahasia HUWA, isinya HUWA. Simpelnya, fitrah manusianya belum disekolahkan (digurukan).
Jadi simpulnya, mumpung hayat masih dikandung badan, maka meniscaya belajar mengenal pasti esensi tujuannya. Walau sampai cina, walau sampai penjuru jagad dunia. Sebelum segalanya berubah menjadi penderitaan mahaberat sengsara tak hingga lamanya.
Belajar memenuhi perintah Nabi : muutu qabla antamutu. Belajarlah mati sebelum mati yang sesungguhnya terjadi (https://ronijamal.com/seri-soal-solusi-mati-sebelum-mati/). Sebelum pinjaman kekuatan (roh) diambil Yang Maha Memberi Pinjaman.
_____310322–belajar share olah nalar olah rasa dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.