MENCINTAI TUHAN?

Posted By on May 5, 2021

Sering mendengar kalimat keyakinan bahwa mencintai Tuhan adalah segala-galanya. Lebih mencintai Tuhan daripada istri/suami/keluarganya. Karenanya, kehilangan harta jiwa raga pun tak mampu mengusik keyakinan cintanya pada Tuhan.

Namun faktanya, ketika disatru atau dicemberutin orang lain, cintanya pada Tuhan luntur bahkan hilang. Hanyut oleh panas dendam emosi marah yang membara.

Lalu, dimanakah cinta pada Tuhan?
Bagaimana aplikasi nyata ketika sedang dilanda badai tornado rumah tangga, misalnya?

Cinta kepada Tuhan, tentu tidak akan pernah sama dengan cinta kepada pasangan atau keluarga. Cinta pada Tuhan adalah ketika mampu nrimo pemberian pasangan oleh-NYA. Pasrah-srah siapa pun yg akan menjadi pasangannya. Tidak memilih ini itu dia. Hanya “ngglundung” pada garis nasib pemberian Tuhan.

Cinta kepada Tuhan tidak melihat paras cantik tampan, maupun bibit bebet bobotnya. Juga tidak melihat trah jabatan kekayaan, maupun status sosial lainnya.

Beberapa tips menumbuh bersemi cinta kepada Tuhan :

  1. Kenali pasti Wujud Cahaya-NYA. Instrumen mengenalnya adalah mata hati (mata batin = rasa), bukan mata fisik. Sebagaimana ungkapan : tak kenal maka tak akan ada sayang (cinta).
  2. Mengenal pasti melalui guru yang hak dan sah. (http://ronijamal.com/guru-suci/)
    Sekaligus merupakan talinya Tuhan yang menjulur dari langit untuk bumi dan jagadnya manusia. Mencahayai jagad batinnya ummat yang gelap dan diliputi sikap watak suka membuat perpecahan dan pertumpahan darah. (http://ronijamal.com/talinya-tuhan/)
  3. Bila sudah tahu pasti, kemudian diingat-ingat dalam rasa hati. Ditetapkan mengada Wujud-NYA dalam segala aktifitas berdunia. Dibarengi jihadul akbar, memerangi hawa nafsu. Memerangi rasa cinta selain cinta pada-NYA (Huwa yang Ahadiyat).
  4. Sudah tahu pasti Wujud yang dicintai, tidak jaminan cintanya bisa abadi. Sebab penghalangnya, atau ujian cobaannya senantiasa juga abadi menghadang perjalanan mencintanya. Penghalang dari dalam namanya nafsu, sedang dari luar ada setan dan iblis.
  5. Cinta kepada Tuhan akan terbangun dengan sendirinya bila nafsu dalam dada, juga nafsu duniawi mulai dapat disirep-lerep, atau dilemahkan ditundukkan.
  6. Membangun cinta suci pada Tuhan, mutlak dibutuhkan adanya bersandar atau bergantung atau pasrah total pada yang menunjukkan Jati Diri Tuhan. Sebab disitulah pintu syafaat itu mengada.
  7. ….dst.

_____040521–belajar share pemahaman pengalaman dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.