MENEMBUS OTAKNYA DUNIA

Posted By on February 10, 2020

“Otak dunia” pada umumnya adalah mengejar/memburu dunia. Mengejar kekayaan, jabatan, kedudukan, pangkat, golongan, kemuliaan, kebahagiaan, …dst-dsb. Hidup di dunia untuk memburu dunia, menikmati dunia.

Bilakah demikian?

Sebagian membenarkan, itu hak mereka.
Sebagian menyalahkan, itu pun hak mereka.
Bahkan juga ada yang jumbuh, tidak tahu pasti harus berbuat apa. Juga tdk tahu benarnya bagaimana. Yang penting makan enak, hidup.

Kasihan sekali otak yang tidak punya tujuan pasti mengadanya di dunia. Terombang ambing ombak kehidupan bagaikan perahu tanpa nahkoda.

Namun bagiku, dunia bukan untuk dunia.
Dunia adalah ladangnya akherat, ad-dunya fii mazroatul akherat.

Bekerja belajar bermasyarakat berumah tangga berolahraga berpangkat berbahagia untuk mancat ke akherat.
Ber-hp, ber-wa, ber-fb, ber-ig, ber-surel untuk mancat ke akherat.

Praktisnya, saat bekerja niatannya bukan untuk mencari nafkah. Bukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Bukan untuk popularitas jabatan dan sebangsanya. Tapi lahiriah yg bekerja, batiniahnya dipancatkan menuju akherat. Belajar mengajegkan eling isinya akherat dan bahkan menikmati Dzat Yang Maha Kekal Abadi yg lebih dekat dari nafasnya sendiri.

Namun sayangnya, otaknya dunia terlanjur default “maqam” di dunia. Terlanjur bangga mengada di jagad fatamorgana. Terlanjur nggayemi menikmati tipu daya dunia.

Aku terus kudu piyyee?
Saya harus bagaimana?
Ada yg bisa membantu saya, dalam “menembus otaknya dunia”?

_____100219–olah graito sambil sparing olah raga dalam nderek nyengkuyung mbelo nyandar Guru (Kyai Tanjung).

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.