MENGAPA ADA BAHAGIA & DERITA?

Posted By on October 13, 2020

Mau tanya lurrrr
kan allah maha penyayang dan lagi maha mampu
kenapa allah tak membahagiakan orang” yang lagi menderita

—–+++—–+++—–+++—–+++—–+++—–+++—–

Rasa menderita, atau rasa bahagia, itu tercipta karena manusianya. Yang membuat atau memilih menderita atau bahagia, yaa manusianya sendiri.

Dalilnya jelas, hanya dengan dzikir hati menjadi tenteram (QS.13.28). Alias tidak ada lagi menderita. Tidak ada lagi susah ngenes nelangsa. Yang ada hanya tentram bahagia. Damai dalam dzikir, damai dalam Tuhan.

Namun faktanya, kebanyakan manusia “merasa” sudah dzikir, tapi tetap saja merasa menderita. Ini artinya ada yang kurang tepat atau kurang bener dengan dzikirnya.

Sebab dzikir itu mesti disekolahi. Dzikir itu ada ilmunya. Mesti ditanyakan atau digurukan pada ahlinya. Yaitu ahli dzikir. Sebagaimana tersurat dalam QS.16.43 : Fas-alu ahladzdzikri inkuntum laata’lamuna (bertanyalah/bergurulah pada ahli dzikir bila kamu tidak tahu apa bagaimana dzikir itu dilakukan).

Realnya, kalau manusia telah menjalankan Dawuh Guru : fas-alu ahladzdzikri, mau meguru ilmu dzikir, kemudian mau mengajegkan ingat isinya dzikir seiring keluar masuknya nafas, maka pada saatnya akan mampu menjelajah bahagia dalam dzikir. Segala macam rasa menderita dengan sendirinya tergusur oleh dzikir.

Itulah yg dilakukan (diicontohkan) Nabi Saw ketika muda, yang penuh dengan rekoso kaningaya kangelan kelangan bahkan penderitaan yang luar biasa. Namun karena Beliau punya Guru, punya ilmu dzikir, dan rasa hati Beliau maqam di dzikir, maka segala rasa menderita yang dijalani, bahkan ancaman pedang menempel di leher, berubah menjadi tentram dalam dzikir. Damai bahagia di dalam Tuhan.

Lantas bagaimana dengan banyaknya ulama yang mengaku ahli dzikir?
Yaah…. biarkan saja. Resiko ditanggung penumpang. Ditanggung masing-masing yang ngaku-ngaku sebagai ahli dzikir.

Analogi sangat sederhana perihal ahli dzikir adalah ahli kubur. Adalah orang yg maqam atau manggon di dalam kubur. Tidak pernah lepas atau keluar dari kubur, walau hanya satu detik saja.

Andai ahli kubur ini lepas keluar dari kubur walau hanya satu detik, namanya bukan ahli kubur lagi. Tapi berubah sebutan menjadi hantu, demit, setan gentayangan, atau semacamnya.

Jadi, ahli dzikir yang dimaksud memang dibuat Tuhan demikian. Tidak pernah lepas dari dzikir walau satu detik. Rasa hatinya maqam di dzikir. Karenanya, tidurpun tetap dalam dzikir. Sebagaimana sabda Nabi Saw : tidurlah mataku, tapi jangan tidur hatiku.

Bilamana telah demikian, maka tidak ada lagi bahagia dunia, juga sirna segala derita dunia. Tergusur oleh tenteram damai bahagia dalam dzikir.

_____131020–belajar share pemahaman pengalaman dalam nderek nyengkuyung mbela dan nyandar Guru (Kyai Tanjung).

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.