MENGINGAT ALLAH YANG BENAR?
Posted By Roni Djamaloeddin on June 30, 2022
Banyak cara dilakukan manusia untuk mengingat Tuhannya. Ada yang dengan cara mengingat ciptaan, tempat ibadah, simbol keagamaan, iming² surga, takut ancaman neraka, bayangkan bidadari yang selalu perawan, mengingat ratusan nama/asma-NYA, …dst-dsb. Sesuai pemahaman pengalaman yang mereka terima.
Biarlah, menjadi wilayah pribadi masing-masing. Tidak perlu diperdebatkan. Tidak perlu disalah-salahkan. Juga tidak perlu merasa benar sendiri. Juga tidak perlu menuduh diluar caraku adalah salah.
Namun perlu share pengalaman dalam rangka memperkaya wawasan sesamanya. Dalam rangka ballighu ‘anni walau aayatan (sampaikan apa yang kamu pahami ketahui walau satu ayat). Dalam rangka menyampaikan walau sangat pahit. Berajak-ajak dalam kesabaran dan rasionalitas. Serta ikhtar keras dalam rangka pecahnya akal nalar.
Pengalaman meguru kami, mengingat Allah yang benar adalah mengenal mengetahui lebih dulu (secara pasti) Dzat-NYA, Wujud-NYA. Bukan mengingat (menyembah) nama-Nya. Bukan mengingat ciptaan-NYA. Bukan mengingat simbol² ciptaan manusia. (https://ronijamal.com/jangan-sembah-nama/)
Mengingat Allah adalah wilayah hati, bukan wilayah akal pikiran. Sebab hati nuranilah yang mampu menjangkau Dzat-NYA. “Tidak dapat memuat Dzat-Ku, bumi dan langit-Ku, kecuali hati hamba-Ku yang mukmin, lunak, dan tenang”. Karenanya, mengingat (Dzat/Wujud/Cahaya) Allah bukan wilayah akal nalar. Namun hanya akal nalar cerdas yang mampu bedakan mana wilayah hati nurani, mana wilayah akal pikiran.
Mengingat rumus², pengetahuan, wujud letak benda adalah wilayah akal pikiran. Namun ketika jibek susah senang tidak dapat mengingat rumus, maka masuk wilayah hati.
Mengingat Allah yang benar adalah menjalani perintah : fas-alu ahladzdzikri inkuntum laa ta’lamuna (al Anbiya’ 7). Bertanyalah (bergurulah) pada ahli dzikir bila tidak tahu apa bagaimana dzikir (mengingat Dzatullah) itu dilakukan.
Realisasi atau praktiknya adalah yubayi’unaka (al Fath 10). Melakukan baiat dihadapan “kamu” (menunjuk pada Rasul-NYA), yang selalu dihadirkan Tuhan ditengah-tengah umat manusia. Walau manusianya menolak, Tuhan akan selalu menurunkan.
“Dan ketahuilah olehmu bahwa dikalanganmu ada Rasulullah” (Al Hujurat 7).
“Dan Rasul-NYA pun berada ditengah-tengah kamu” (Ali Imron 101).
(https://ronijamal.com/kamu-siapa/)
Jadi simpulnya, mengingat Allah dengan benar bisa dilakukan bila : “berpeganglah kamu semuanya kepada talinya Allah, dan janganlah kamu bercerai berai” (Ali Imron 103). Tali Tuhan yang menjulur dari langit, menetes langsung di bumi. Memadangi jagad bawono royo (jagad raya seisinya) dan jagad bawono sughro (jagad kecil, dadanya sendiri). (https://ronijamal.com/talinya-tuhan/)
_____290622–belajar share pemahaman pengalaman dalam nderek Guru.
.

Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.