MENUNDUKKAN RIYA
Posted By Roni Djamaloeddin on October 10, 2020
Assalamualaikum
Bagaimana cara menundukan sifat riya dalam hati saya guru…
—–+++—–+++—–+++—–+++—–+++—–+++
“Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya” (Al Ahzab ayat 4).
Maksudnya, Tuhan tidak menjadikan dua hati dalam dada itu berfungsi secara bersama.
Kalau sanubari yang berfungsi, maka nurani akan mati. Sebaliknya, kalau nurani yang berfungsi, maka sanubari yang akan mati.
Secara bahasa, riya adalah memperlihatkan amal kebaikan kepada orang lain.
Secara istilah, riya adalah memperlihatkan amal kebaikan ibadah dengan maksud agar dilihat manusia dan mengharapkan pujian atas apa yang dilakukan itu.
Riya adalah watak perbuatan kelakuan hati sanubari. Ia seolah ter-default dalam dada. Terpaten dengan sendirinya dalam dada manusia.
Jelasnya, riya merupakan pasukan elit nafsu amarah. Letaknya di bagian dada agak sebelah kiri. Sekelas atau sepasukan dengan : senang berlebihan, royal, hura-hura, serakah, dengki, dendam, iri, membenci orang, tidak tahu kewajiban, sombong, tinggi hati, senang nurutin sahwat, suka marah-marah dan akhirnya gelap tidak mengetahui Tuhannya.
Kemudian agar si riya lerep sirep, juga sekalian pasukan semarkas sanubari lainnya, maka hati nurani perlu diberi ilmu. Alias digurukan. Yaitu dengan ilmu dzikir.
Memenuhi Dawuh Tuhan : fas-alu ahladzdzikri inkuntum laa ta’lamuna.
Bertanyalah (bergurulah) pada ahli dzikir bila kamu tidak tahu apa bagaimana dzikir itu.
Setelah punya ilmu dzikir, kemudian patuh tunduk memenuhi dawuh petunjuk larangan yang telah memberikan (menunjukkan) ilmunya. Patuhnya pada Dawuh Guru, sebagaimana sujudnya para malaikat dihadapan Khalifah Adam (Wakil/Rasul-NYA). Atau istilah kerennya : jihadul akbar, minal mahdi ilallahdi.
Dalam bahasa sufinya, memberlaku diri “kalmayyiti bayna yadi al ghosili”. Berlaku seperti mayat yang patuh tunduk dihadapan yg memandikan (mensucikan).
Tidak membantah, tidak protes, bahkan tidak berprasangka negatif sama sekali.
Bilamana telah berlaku demikian, maka menjadi urusan Tuhan yang akan melerep-sirepkan riya dari sanubari. Kemudian berganti dengan ikhlas lillahi ta’ala. Sebagaimana telah terjuklak/juknis : manusia berusaha dan berdoa, Tuhan yang akan menentukan/ mengabulkan. Semoga.
_____10102020–belajar sakdermo share dalam nderek nyengkuyung mbela dan nyandar Guru (Kyai Tanjung).
.

Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.