MERASIONALKAN DOA

Posted By on September 19, 2017

Akal nalar sehat mengatakan : “tidak mungkin seorang pendoa pinaringan rezeki tanpa dibarengi usaha dan kerja keras. Walaupun berdoanya memohon rezeki yang banyak dilakukan selama 24 jam setiap hari. Tapi nyatanya hanya duduk-duduk nyantai tiduran di rumah”.

Demikian halnya ketika berdoa memohon ditunjukkan jalan yang lurus. Yaitu jalan yang DIA ridhoi. Namun akal dan pikirannya tidak mau terbuka. Tidak mau membuka diri mencicipi atau melahap masukan petuah sesamanya.
Memohon ditunjukkan jalan-Nya tapi (tanpa disadari) merasa cukup merasa puas atas pemahaman keyakinan keagamaan yang dimiliki.

Bilamana demikian, kiranya nyaris hil mustahal Tuhan akan menurunkan hidayah petunjuk-NYA.
Lha…. terus…??
Bagaimana seharusnya..??

_____edisi sparing nalar rasional Minggu (130817).

Pada aplikasi yg lebih dalam, atau dataran kesadaran yg lebih tinggi, semua nalar dan jiwa yg sehat tdk ingin terjajah terbudak oleh ego iri drengki tersinggungan maupun ratusan pasukan lawwamah dan amarah.

Doa siang malam yg dilakukan agar diangkat penyakit kronisnya, tanpa dibarengi usaha ikhtiar belajar meguru nyatakan perang jihadul akbar pada mereka, kiranya nyaris NOL hasilnya.

Akibatnya, rezeki-NYA yg berupa nglenggono, lapang dada, sejuk damai tenteram bahagia dalam dzikir, kiranya pun nyaris tak akan turun.
Sebab telah digaris tebal sendiri oleh-NYA : “Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang bila orang tersebut tidak mau mengubah nasibnya sendiri”.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.