MOBIL PUN MASUK MASJID
Posted By Roni Djamaloeddin on March 9, 2021
Peristiwa ini terjadi hari Kamis, 120919 kisaran jam 11.30 di Masjid Billah POMOSDA.
Mulanya, drivernya mau mindah mobil. Buka pintu, kaki kiri masuk, yg kanan masih diluar, terus kunci masuk. Belum sempat distarter, ujug2 mobil jalan sendiri, dg kondisi mesin mati.
Mobil terus maju, naik tlundakan, seolah punya kaki, hingga sampai teras masjid. Driver berusaha nginjam rem, sementara handrem masih posisi tertarik. Namun apa daya, mobil tak bisa dikendalikan.
Ada warga yang kebetulan melihat, mau berusaha mengganjal bannya. Tapi pikirannya terhenti sendiri. Lha tlundakan saja yg demikian.tinggi bisa dilewati, apalagi kalau sekedar ganjal, pasti terlewati pula.
Untungnya, laju mobil terhenti oleh pintu yg tidak cukup lebar ukuran mobil.
Andai pintunya lebar, tentulah sampai ke pengimaman
Dimanakah letak rasionalnya?
Bisakah Anda membantu memecahkannya?
—+++—+++—+++—+++—+++—+++—+++—
Dari berbagai masukan dan olah nalar saya, maka analisa rasionalnya:
- Kita tidak perlu gumun atas sesuatu yg nampak di luar nalar. Segala sesuatunya sangat mungkin terjadi, sebagai bukti mengadanya Dzat Yang Maha Kuasa.
- Banyak media Tuhan tunjukkan agar manusia mau mengenal pasti keberadaanNya yg lebih dekat dg nafasnya sendiri.
Diantara media2 tsb : tulisan lafal Allah di mendung, batang pohon kayu yg bertuliskan Allah, suara dentuman di langit, …gempa longsor, dan lain sebagainya. - Bisa mungkin besi yang ada dalam mobil ketutan “wesi aji nur malakiyah”, sebagaimana mobil POMOSDA (elsa) yg tdk mau dijual, karena wesi ajinya ingin nderek nyengkuyung berjuang.
- Bisa mungkin ada makhluk gaib yg menggerakkan, sebagaimana kisah pusaka sakti yg tanding tarung sendiri
- Bisa mungkin nur ilahiah dari masjid yg menarik menggeret mobil sehingga maju naik tangga.
- Bisa mungkin si mobil ingin mencontohi (mengajak) pemiliknya (ataupun orang lain) dalam rangka subhaanaka. Barang mati pun hakekatnya selalu subhaanaka. Memgapa justru manusia banyak yg lupa.
- Wallahu a’lam. Wa insanu khotho wa nisyan.
.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.