NGIBADAH NGUTANG?

Posted By on March 17, 2021

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan (QS.2:155).
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Banyak alasan yang melatari keputusan untuk ngutang. Seperti : kebutuhan sangat mendesak, keinginan memiliki barang yang sangat diidamkan, aji mumpung, tuntutan zaman, dst. Ada juga yang dilatari kebutuhan tersier, kuarter, gengsi harga diri, dlsb.

Namun jarang disadari bahwa ia sejatinya bisa dijadikan sarana ngibadah. Bukan sekedar ngutang untuk memenuhi kebutuhan. Maka jadilah ngibadah ngutang.

Rasionalnya?
Adanya kekurangan harta, yang adalah merupakan ujian-NYA, maka menuntut obyek teruji menutup kekurangan dengan ngutang. Tak seorang pun bisa mengelak dari hukum ini. Mau tidak mau, senang tidak senang, wajib menerimanya.

Kemudian yang perlu disikapi secara arif bijaksana adalah mengubah visi misi ngutangnya. Biasanya mindset ngutang adalah karena sangat terpaksa, maka perlu mencerdasbijaki menjadi ngutang karena ngibadah. Karenanya menuntut kecerdasan spiritual atau kecerdasan ruhani dalam mengubah mindset yang telah paten.

Beberapa jurus mengubah mindset ngutang, diantaranya :

  1. Belajar menyadari sepenuhnya bahwa semua harta yang menyelimuti jiwa raga adalah pinjaman Tuhan. Namanya pinjaman, maka wajib dikembalikan. Salah besar bila pinjaman itu diaku dirumangsani sebagai hak miliknya.
  2. Menyadari bahwa keadaan kekurangan harta adalah ujian dari Tuhan. Maka niatan memenuhi mencukupinya (melakukan ngutang) adalah untuk dan karena Tuhan. Dijadikan sarana dalam rangka mancat subhanaka.
  3. Belajar menata membalik sikap watak bila selama ini ngutang karena kebutuhan, menjadi ngutang karena sak madyo nderek Dawuh Gusti. Maka dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap mental jiwa untuk hati² cermat waspada tidak gegabah dan tekat kuat untuk segera mengembalikan.
  4. Belajar nrimo ing pandum. Disadari bila kenyataan yang (disangka) masih kurang, karena masih sangat lemah kecil dan kurangnya mepet nelangsa ngibadah tawakkalnya. Sehingga memicu niat tekad untuk taubatan nasuha.
  5. Belajar lebih keras menyatukan ikhtiar dan tawakkal. Ikhtiarnya dengan bekerja keras, berpikir keras, dan mengaturcukupkan yang ada, dibarengi dengan tawaklal. Pasrah maring Gusti bila yang menentukan berhasil tidaknya ikhtiar yang dilakukan hanya Tuhan sendiri. Bukan atas dasar usaha kerja kerasnya.

Kelima jurus mengubah mindset ngutang tersebut akan gagal fungsi bila tidak ada niatan bersegera mengembalikan hutang. Lebih tragis gagal fungsinya bila tidak ada niatan sama sekali untuk mengembalikan, atau sengaja ngemplang. Karenanya, innamal a’malu binniyat sangat menentukan.

Sehingga simpulnya, ketika niatan ngutang untuk ngibadahnya lemah atau bahkan nyaris tidak ada, maka tidak aneh bila terjebak larangan ngutang. Disamping fakta sepihak yang ikut nimbrung bila ngutang merupakan pemutus silaturahim yang paling tajam.

Sudah siapkah mental spiritual menunaikan ngibadah ngutang?

_____150321–belajar share olah akal olah nalar dalam nderek Guru (Kyai Tanjung).

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.