PERJALANAN SEMENTARA

Posted By on December 5, 2023

Perjalanan apapun di jagat ini, hanyalah perjalanan sementara. Naik mobil, pesawat, kuda, unta, onthel (sepeda pancal), kapal, dan aneka macam alat kendara lainnya, adalah sementara. Hingga perjalanan sampai ke luar angkasa, lintas planet galaksi, juga sementara.

Di katakan sementara, karena ada titik hentinya. Ada tujuan akhirnya. Tidak mungkin berjalan terus.

Namun dibalik perjalanan yang fisik, sekaligus bersamaan dengan perjalanan metafisik. Yaitu perjalanan fitrah manusia. Perjalanan esensi substansi manusianya. Perjalanan yang menggunakan raga/jasad sebagai kendaraannya. Raga/jasad yang adalah wujud nafsu, didalamnya terkandung tujuh macam nafsu. (https://ronijamal.com/tujuh-macam-nafsu/)

Dalam menjinakkan mengendarai raga/jasad, Tuhan telah menyiapkan caranya atau ilmunya. Al Mukminun 17 menyebut “sab’a ?ar?`iqa”. Ilmu tujuh buah jalan. (https://ronijamal.com/7-buah-jalan/)

Sehingga karenanya, memakai raga/jasad, sekaligus mengendarainya adalah perjalanan sementara. Startnya, semenjak bayi balita kanak-kanak remaja dewasa tua bangka sampai mati, yang kisaran waktunya satu abad. Selama mengendara diberi rambu-rambu “carilah ilmu semenjak ayunan hingga sampai liang lahat”. (https://ronijamal.com/ilmu-paling-utama/)

Terus masalahnya, dengan perjalanan sementara ini, mau diisi digunakan untuk apa? Targetnya bagaimana?

Pengalaman selama perjalanan kami (berguru), menjalani kehidupan dunia sementara ini, yang juga merupakan proses perjalanan fitrah, adalah dalam rangka menjemput hidup abadi. Sebab, ketika kendaraannya (raga/jasad) mati nanti, fitrah manusianya yang akan masuk dalam kehidupan abadi. Abadi bahagianya ataupun abadi sengsaranya. (https://ronijamal.com/menjemput-hidup-abadi/)

Di lain persepsi, perjalanan sementara ini, orang Jawa menyebutnya hanya mampir ngombe (transit sementara untuk minum air). Air dimaksud adalah simbul ilmu. Ilmu yang menentramkan, menghapus dahaga duka lara, membahagiakan jiwa raga, dunia akherat. Dalam pewayangan disebut banyu perwito sari. Dalam berbagai hadits disimbolkan dengan air zam-zam.

Oleh karenanya, masa perjalanan mampir ngombe ini, ayatnya menyebut “Ad-dunya mazra’atul akhirah”. Dunia adalah ladang akhirat. Maksudnya bahwa dunia dan akhirat bukanlah dua perkara yang terpisah. Bukan sekarang atau nanti setelah mati. Tapi satu proses yang bersamaan bersambungan, bahwa di balik dunia ada akhirat. Ketika mampu menafikan dunia, jiwa raga dan segala akon-akonnya, maka disitu mulai merasakan nikmat bahagia abadinya akherat.

Sedang target yang mesti dipathok selama perjalanan sementara ini adalah selamat (keselamatan) menyeluruh unsur anasir jiwa raga. Selamat raga/jasadnya, selamat hatinya, selamat rohnya, dan selamat rasa (fitrah)-nya. Menjalani memenuhi perintah : udkhulu fissilmi kaaffatan. (https://ronijamal.com/islam-kaaffah/)

Praktisnya, dalam segala aktifitas berdunianya, berprofesinya, dijalani bersamaan dengan tegaknya sholat daim. (https://ronijamal.com/apa-itu-sholat-daim/)

___281123–belajar share dan olah nalar pemahaman pengalaman dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung)
.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.