SIRNAKAN AKAL

Posted By on October 3, 2019

Aku di dalam Kamu
dan Aku adalah Kamu.
Tidak ada yang bisa mengerti ini
Sampai dia kehilangan akal.
———————————————-Rumi

Aku yang bagaikan setetes air laut.
Aku yang kemudian tercebur ke laut.
Maka tenggelamlah aku di dalam laut.
Lebur menjadi satu dengan laut.

Dengan sendirinya hilanglah aku.
Akal pun sirna.
Sirna dalam maha luasnya Laut.

Itulah gambaran bahkan fakta nyata jiwa yang telah merdeka sejati dan sempurna.
Merdeka dari jeratan dan jajahan nafsunya sendiri.
Merdeka dari segala bentuk pengakuan (akon-akon donya).

Itulah ungkapan jiwa yang sempurna memenuhi perintah Tuhannya : kuunu Robbaniyyin.
Jadilah orang-orang Robbani. Orangnya Tuhan, karena maqam di dalam Tuhan.

Walaupun
Secara fisik (jasadiah) tetap lumrahnya manusia lainnya.
Yaa bekerja, berumah tangga, bermasyarakat, bernegara, juga makan minum tertawa.
Namun hati nurani, roh, dan rasanya telah maqam di dzikir (ilmu dzikir, isinya dzikir, ‘alimul Ghaibi).
Maqam di dalam Dzatullah.

Hingga yang nampak dalam rasa hatinya, hanya Tuhannya Yang Maha segalanya.

Wahai sinorowedi,
Bantu aku sirnakan akal dan aku-akuku
Untuk segera menyusulmu, Rumi !!

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.