SULUK WIJIL (2)

Posted By on December 3, 2020

Endi ingaran sembah sejati /
Dimana yg dikatakan bersembah yg sesungguhnya.

Aja nembah yen tan katingalan /
Jangan menyembah kalau tidak kelihatan. Jangan menyembah kalau mata hati tidak tahu hakekat Wujud yang disembah.

Temahe kasor kulane /
Ujung-ujungnya sia-sia yang didapatinya.

Yen sira nora weruh /
Kalau Anda tidak tahu (hakekat Wujud yang disembah)

Kang sinembah ing donya iki /
Yang disembah dalam kehidupan dunia ini

Kadi anulup kaga /
Bagaikan menulup (menyumpit/menembak) burung

Punglune den sawur /
Dengan cara pelurunya disebar tak karuan, tak tentu arah. Tanpa dibidikkan ke sasaran.

Manuke mangsa kenaa /
Mana mungkin bisa mengenai burungnya

Awekasa amangeran adam sarpin /
Pada akhirnya menuhankan “adam sarpin”. Adam (tidak ada), dzisharafin (dianggap mulia). Sesuatu yg dianggap mulia, padahal sejatinya tidak ada.

Sembahe sia-sia //
Bersembahnya sia-sia, tiada guna.

_____29062019–nderek Guru (Kyai Tanjung).

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.