SUNNAH ROSUL
Posted By Roni Djamaloeddin on April 3, 2020
Biarlah mereka memaknai sunnah rosul itu dg memelihara jenggot panjang dan jubahnya yg landung. (Mungkin) memang demikianlah Sang Rosul waktu itu. Ndak usah gumun ndak usah piye-piye padanya.
Biarlah mereka memahami sunnah rosul dg making love setiap malam Jumat. Memang haditsnya demikian. Silakan diamalkan.
Namun kiranya lebih mulia bila malam itu diisi dg sunnah rosul yg berupa perbanyak rialat riyadoh mujahadah, meper hawa nafsu, merangi nafsu hingga si nafsu patuh tunduk dijadikan tunggangan hati nurani-roh-rasa mendekat menuju hingga sampai pada-Nya.
Biarlah mereka meyakini bahwa sunnah rosul itu adalah segala perkataan perbuatan kebiasaan Sang Rosul yang tertulis/tercatat oleh sahabat. Kemudian menolak segala perkara yg waktu itu memang belum ada, atau tidak dicontohkan, atau yang memang tidak diketahui sahabat. Semacam tdk naik pesawat ketika haji, tdk memakai hp-laptop,…dst-dsb.
Biarlah mereka bersikukuh atas keyakinannya. Ndak usah diperdebatkan, ndak usah diolok disindir.
Sekalipun engkau paham bahwa sunnah rosul itu lebih banyak yg tidak tercatat. Semacam kebesaran jiwa, kebiasaan hati nurani, prosesi menundukkan sanubari, mujahadah merangi 7 macam nafsu, klengkengannya saat Beliau meguru, …dst-dsb.
Adanya beda paham tentang sunnah rosul itu sangat-sangat lumrah. Ndak usah diperdebatkan, ndak usah saling menghujat mengolok. Sebab rumongso bener, rumongso lurus, rumongso trah darah biru rosul adalah melanggar sunnah rosul yg sangat samar.
Gondelan kenceng tentang sunnah rosul yg dipahami diyakini adalah niscaya. Tapi menyalahkan mengolok yg beda paham keyakinan justru melanggar sunnah rosul itu sendiri, bahkan melanggar qudrat Tuhan.
______tansah belajar netepi sunnah rosul, sambil belajar nderek nyandar Guru (Romo Kyai Tanjung)
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.