TAKUT MATINYA HATI NURANI
Posted By Roni Djamaloeddin on February 2, 2022
Semua orang, pasti pernah ngambah (melewati) alam takutnya masing-masing. Ada yang takut demit hantu. Takut hartanya berkurang atau hilang. Takut ditinggal orang terkasih. Takut kehilangan tahta jabatan. Takut hilang hancur nama besar harga diri. Takut mati yang sebentar lagi pasti dihadapi. dst-dsb.
Hal demikian adalah sangat lumrah. Mengapa? Karena hati sanubarinya masih kelet dengan yang ditakuti hilang. Bisa juga takut sesuatu (samar-samar) yang tak pasti. Sedang hati nuraninya belum punya gondelan pada Dzat Pemilik yang ditakuti itu.
Alias, hatinya masih kumanthil donya (kadonyan). Beragamanya belum mampu belum menembus roh. Karenanya sangat lumrah bila dihantui berbagai macam ketakutan.
Namun bagi mereka yang berimannya telah makrifatun wa tashdiqun, telah mengambah awaluddin makrifatullah (https://ronijamal.com/awaluddin-marifatullah/), yang paling ditakuti hanyalah matinya hati nurani. Yaitu mati fungsinya dalam mendzikiri Dzatullah. (https://ronijamal.com/paling-ditakutkan/)
Sehingga tahapan aplikasinya, tidak takut lagi akan matinya jasad. Tidak takut kehilangan harta tahta jabatan. Tidak takut hilang hancur nama besarnya, harga dirinya. Tidak takut bila dunianya hilang dari genggaman. Karena telah kelet dengan Sang Pemilik Dunia.
Kedua “alam takut” tersebut dapat dianalogikan dalam kisah sederhana. Bila takut pada matinya jasad (serta berbagai macam variannya), ibarat takutnya mereka yang sedang menempuh jenjang dasar menengah. Sedang bila takut matinya nurani, dapat diibaratkan takutnya mereka yang sedang menempuh jenjang doktoral (S3). Jauh beda tingkatannya. Karenanya tidak bisa disandingkan, apalagi dibandingkan.
Dalam istilah lain, mereka yang takut akan perkara duniawi, adalah mereka yang masih dalam taraf belajar syareat. Sedang mereka yang takut akan matinya nurani, adalah mereka yang sedang menyelami ilmu hakekat.
Mereka yang belajar ilmu hakekat mesti pernah belajar syareat. Namun mereka yang belajar syareat, belum tentu mau belajar menyelami ilmu hakekat.
Mereka yang belajar ilmu hakekat adalah memfungsikan hati nurani sesuai tugas pokok fungsinya (https://ronijamal.com/nurani/). Sedang mereka yang belajar syareat, cenderung terjebak dalam wilayah kekuasaan hati sanubari (https://ronijamal.com/sanubari/).
Jadi simpulnya, takut matinya hati nurani adalah takut karena telah belajar menyelami kedalaman kejeruan makna tugas pokok fungsi hati nurani. Adalah mereka yang sedang memproses mengislamkan hati nuraninya (https://ronijamal.com/hati-yang-islam/).
Tinggal memilih menjalani salah satu, karena hidup adalah pilihan. Pilih takut matinya jasad atau takut matinya nurani. Bagimu takutmu, bagiku takutku.
_____25012022–belajar sparing akal nalar dalam nderek Guru (Kyai Tanjung).
.

Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.