VISI MISI KE-6
Posted By Roni Djamaloeddin on April 23, 2020
Visi misi yang ke-6 dalam “mulang matematika” adalah selingan “breaking news”.
Materi ini ternyata justru yang sangat disukai anak-anak. Sebab, selain asyik menerima materi baru yg aneh, asing, bin luar biasa menarik, alih-alih merefresh otak yg tegang, sumpek, mumetmatektenan dalam belajar matika.
Tak jarang mereka ujug-ujug minta breaking news ditengah-tengah spaneng mumetnya mendengar materi matika.
Kontan saja tak jelaskan, bentar lagi yaa… setelah materi ini selesai, nanti breaking newsnya ini ini…
Rupanya dengan jurus breaking news, banyak yg suka. Menjadi tambahan wawasan, hiburan, juga pengetahuan pengalaman baru. Sekaligus upaya kecil “pecah nalar” nilai-nilai rasional dari berbagai kisahnya.
Saking asyiknya menerima breaking news, kadang mereka sewot juga ketika harus berpisah, kembali ke “jalan lurus” materi pengajaran.
Oaalah caaah caah…. gitu ajja sewot.
——————————————–breaking news 1
Ketika Ngaji Tasawuf, biasae terus ngantuk.
Mengapa??
Ini pengalaman salah seorang warga, dari luar provinsi. Dianya sangat susah sangat prihatin, mengapa datang dari jauh utk mujahadah, ngaji tasawuf, kok endingnya hanya ngantuk.
Keprihatinannya yg sangat atas dirinya sendiri, kemudian dibarengi dg doa yg sungguh2 agar dijauhkan dari ngantuk saat ngaji tasawuf.
Ndilalah, atas ridho Tuhan dan pangestu Guru, suatu saat dianya ditampakkan (diweruhkan) alam kegaiban. Ternyata ada “wewe gombel” yg berkeliaran diantara jamaah, sambil mengibas-ngibaskan popok/kemulnya yg sangat apek (diileri dikencingi diberaki sendiri
…hiiiii) diwajah jamaah yg sedang ngaji.
Mereka yang terbuai oleh nikmat apek (nggilani) popoknya, jadilah mengantuk.
Sedang yg jihatnya sangat kuat dalam memerangi nafsu ngantuk, tdk terpesona oleh aroma popok wewe gombel yang hiiiii…, tetap terjaga dalam ngaji Nderek Guru.
Terus introspeksinya, ternyata aku pun sering terbuai terpesona oleh nikmat apeknya popok wewe gombel….hiiii nggilaniii…
Astaghfiiiiiiiiiiiiirrrrr.
——————————————–breaking news 2
Santri Takeran Jumatan di Mekkah
Kisah nyata ini terjadi kisaran th 30-an. Salah satu santri (warga) Takeran Magetan, tepatnya warga Jamaah ilmu an Nubuwah, yaa ilmu Tauhid Syathoriyah (ilmu sangkan paraning dumadi). Tiap jumatan, dia melakukannya tidak bersama-sama dg sesama santri di padepokan, melainkan di Mekah.
Kebetulan saat itu dititeni Gurunya (Guru al Wasilata, Guru Wasithoh). Beliau menanyakan kpd para santri, dimana si X kok tidak pernah ikut jumatan. Para santri serempak menjawab bila X jumatan di Mekah. X punya ngelmu “Sepi Angin”, dimana hanya sekali melangkah, sudah sampai tujuan.
Jumatan berikutnya, polah X “dipirsani” gurunya. Aneh bin ajaib, ternyata X ini tidak di Mekah, tapi nangkring (bertengger) di pohon Lo (pohon yg disukai bangsa demit). Kemudian oleh gurunya disuruh turun.
Nilai rasionalnya…
- Haq batal tidak bisa dicampur. Al haq min Rabbika tidak bisa dicampur dg ilmu bukan haq. Maka mestinya si santri matur dulu bila telah punya “gaman sakti”, sehingga diluntur atau dibuang ilmu bukan haqnya, baru dibaiat ilmu al haq.
- Ilmu bukan haq, semacam kesaktian, kadigdayan, pengeram-eram, adalah tergolong ngelmu kadewatan. Tupoksinya membius mengalih perhatian membujuk manusia agar tidak tertarik ilmu al haq (ilmu kenabian).
- Si santri yang katanya jumatan di Mekah tersebut, hakekatnya bukan di Mekah. Tapi masuk dalam kamuflase atau fatamorgana kecanggihan jaringan kadewatan.
- Al haq min Rabbika yang dalam teknisnya diturunkan atau diwedar atau digelar oleh utusan-NYA. Karenanya ini ja’ilun fil ardhi kholifah adalah abadi makna dan praktisnya sampai kiyamat.
- Setan iblis pun akan abadi menggoda menjerumuskan membius manusia semua agar masuk jadi anggotanya. Melalui jaringan ilmu kadewatan maupun ilmu-ilmu derivasi turunannya yg selalu terupdate mengikuti perubahan zaman.
- Waspadalah… waspadalah… sambil menghayati menyelami a’udzubillahi minasysyaithonirrojim. Minal jinnati wannas, wa politik, wa bisnis, wa teknologi, wa kanca-kancanya…
.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.