HIDUP TERASA MEMBOSANKAN?

Posted By on April 30, 2024

Mengapa hidup membosankan? Tampaknya jawabnya cukup sederhana : karena tidak punya tujuan hidup. Atau mungkin sudah punya tujuan hidup, tapi masih mudah larut hanyut dalam masalah. Atau sudah punya tujuan hidup, tapi ia masih berada di bawah kolong langit.

Contoh sederhana, seseorang punya tujuan hidup menguasai (menjadi juara) dunia. Lhaa…ternyata banyak orang juga punya tujuan yang sama. Maka terjadilah persaingan didalamnya. Baik persaingan sehat, persaingan tidak sehat, atau bahkan saling sikut menyingkirkan. Sehingga ketika kalah dalam persaingannya, mudah terjebak jeratan rasa bosan jenuh frustasi mutung marah benci dendam dlsb.

Pun contoh yang lebih komplek, mereka yang bertujuan hidup bahagia dunia akherat. Maka pada saat tertentu akan terhempas dihempaskan dunia. Sebab dunia ini semu bayangan ilusi fatamorgana, yang hakekatnya tidak ada. Maka bahagia dunia tidak bisa dijadikan tujuan hidup. Sebab bahagia itu mengada bukan di dunia, tapi di akherat. Disisi Dzat Yang Maha Abadi Sempurna.

Dalam kalimat lain, ketika tujuan hidup masih berorientasi dunia, maka dunia pula yang akan menghadang dan menghempaskannya. Maka dunia mesti digarap diinjak dipancat menuju langit (akherat). Ad-dunya mazra’atul akhirah.

Namun ketika bahagianya akherat yang dijadikan tujuan hidup, maka dunianya akan katut menyertai. Dunia yang adalah bayangan akherat, akan katut dengan sendirinya. Sebab di balik gemebyar dunia, mengada wujud hakiki akherat.

Kemudian bagaimana agar hidup di dunia ini tidak membosankan?

Pertama, belajar menyadari menyelami bahwa kita dihidupkan di dunia ini dalam rangka menjalani ujian Tuhan. Diuji karena telah bersikap dzalim kejam sombong kemlelet kemlinthi angkuh di hadapan Tuhan. Namanya ujian, mesti pahit dan tidak mengenakkan. (ronijamal.com/mengapa-mesti-diuji/)

Kedua, mengimplementasikan pepatah langit yang mengatakan gantunglah cita-cita setinggi langit. Sebab pepatah tersebut faktanya sangat benar adanya. (ronijamal.com/di-atas-langit/)

Ketiga, sadar untuk tetap terus belajar, sampai napas terakhir. Menentukan target ilmu paling utama, yang mesti dibelajari diselami dalam hidup ini. (ronijamal.com/ilmu-paling-utama/)

Keempat, ketika rasa bosan menghadang, segera tepis dengan isinya ilmu dzikir. Seperti kisah Werkudoro yang selalu matek aji (isinya Dzikir) saat memulai semua aktifitas (nggereng : heemmmm). Bangkit sadar untuk berpegang kokoh kuat (nggandul) akherat. (ronijamal.com/dzikir-tertinggi/)

Kelima, ingat pesan sponsor yang sangat bijak : “rasa tak pernah bohong”. Maka ketika bosan jenuh waleh judeg bete badmod menghadang, segera sadari bila itu artinya rasa sedang berbohong. Berbohong pada tupoksi utamanya rasa. Bersegera loading memori dan motivasi diri : merdeka-lah rasaku! (ronijamal.com/bangkitkan-rasa/)

Bila kelima tips tersebut belum mampu membuatmu move on, sini tak bisiki tak ceritai sinambi udud nguupi.

___230424–belajar istikomah tumakninah nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.