DIMANA SALAHNYA SHOLAT?
Posted By Roni Djamaloeddin on August 16, 2024
Kalimat introspektif “Sudah puluhan tahun melaksanakan sholat, tapi belum bisa merasakan nikmatinya sholat, apa ada yang salah dalam sholat?”, selayaknya jadi PR abadi akal penalaran. Sebab faktanya, memang sangat jauh dari apa yang dicontohkan pada Imam Ali, atau Sunan Bonang.
Beliau merasakan nikmatnya sholat. Merasakan nikmatnya ashsholatu lidzikri. Merasakan nikmatnya menghayati dan merasakan isinya (ilmu) dzikir. Sehingga rasanya tidak merasakan sakit ketika anak panah dicabut dari kaki Beliau.
Beliau (Syaikh Makdum Ibrahim) juga tidak mendengar suara bonang ketika sholat bonangnya ditabuh (dibunyikan). Karenanya, Beliau kemudian disebut Sunan Bonang. Rasa indranya hanyut tenggelam dalam menikmati indah nikmatnya ilmu dzikir.
Sementara fakta lainnya, perintah Nabi Saw : shollu kama roaitumuni usholli, shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat (HR. Bukhari). Juga sabda : Aku melakukan seperti ini agar kalian mengikutiku dan agar kalian belajar bagaimanakah aku shalat (HR. Bukhari, no. 917 dan Muslim, no. 544). Keduanya jauh tak tersentuh dari penalaran penghayatan dan praktek keseharian.
Di lain pihak, demi terjaga kelestarian pelaksanaan kedua hadits tersebut, Nabi Saw bersabda: Fa’alaikum bisunnatii wa sunnatil khulafaur rasyidin al-mahdiyyina ‘addu ‘alaiha binnawajidi.
Kamu semua saya perintahkan mengikuti sunnahku (Nabi Saw) dan sunnahnya para wakilku yg lurus (hak sah wenang dalam rantai silsilah) yang al mahdiyyin (telah mendapat petunjuk sebelumnya, telah dididik dibina dikader sempurna sama persis seperti yang mengader), gigitlah dengan kuat sunnah itu. (http://ronijamal.com/bisunnatii/)
Dengan demikian simpulnya :
1. Untuk bisa mengetahui salah kita dimana saat melaksanakan sholat, yaitu dengan bisunnatii.
2. Menghayati menikmati ashsholatu lidzikri, yang mana sejatinya wala dzikrullahi akbar (sesungguhnya ingat isinya dzikir adalah sesuatu yang sangat besar), mesti bisunnatii.
3. Belajar mencapai khusyuk dalam melaksanakan sholat, juga bisunnatii. (http://ronijamal.com/sholat-khusyuk/)
4. Mengaplikasi ashsholatu mi’rojul mukminin, juga mesti bisunnatii.
5. Bahkan belajar menjalani muutu qabla, mutlak bisunnatii. (http://ronijamal.com/seri-soal-solusi-mati-sebelum-mati/)
___310724–belajar istikomah tumakninah dan share pemahaman pengalaman dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung)
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.