Roni Djamaloeddin | October 24, 2019
Ngapunten Pak Roni Djamaloeddin, pripon pandangan jenengan tentang ilmu rogoh sukmo meniko. Sebagai orang Jawa, bagaimana pemahaman dari sedulur papat limo pancer meniko, menurut panjenengan. Dan apakah seseorang yang selalu istikomah berdzikir Hu Allah dalam setiap tarikan nafasnya, masih dalam ranah syariat? Apa hanya dengan ketentraman hati saja sudah cukup untuk selamat? Lantas apa tujuan […]
Category: GaDo-2 |
No Comments »
Tags:
Roni Djamaloeddin | October 6, 2019
Diskusi khusus itu membahas kalimat yang penuh misteri : “mendirikan sholat itu, wajibnya mengerjakan sama dengan wajibnya meninggalkan”. Wajib mendirikan = wajib meninggalkan. Lhaa….sama-sama wajibnya, untuk apa pilih yang sulit melakukannya? Bukankah lebih enak dan lebih mudah meninggalkannya?
Category: Artikel |
No Comments »
Tags:
Roni Djamaloeddin | October 3, 2019
“Man mana bhava madbhakto madyaji mam namaskuru, mam evai syasitbai vam atmanan matparayanah.” (Bhagavad Gita IX.34) Artinya : Pusatkan pikiranmu kepada-Ku, berbakti kepada-Ku, dan setelah kau mendisiplinkan jiwamu, maka Aku akan menjadi tujuanmu yang tertinggi dan kau akan tiba kepada-Ku. ———————
Category: Artikel |
No Comments »
Tags:
Roni Djamaloeddin | October 3, 2019
Pikiran apa yg aku curahkan untuk dunia? Wooo….banyak sekali. Terlalu mulukkah? Bisa jadi. Wong dapurane raa memper wae, kok mikir dunyo. Dikatakan muluk-muluk, biarlah. Dikatakan serius, yoo benlah.
Category: GaDo-2 |
No Comments »
Tags:
Roni Djamaloeddin | October 3, 2019
Perpecahan tidak hanya terjadi pada kaum muslim. Semua umat manusia tanpa melihat batas agama, mengalaminya. Bahkan dalam keluarga, sebagai unit terkecil pun mengalami perpecahan. Mengapa mesti terjadi? Salah satu penyebabnya (dari sekian juta alasan), adalah sebagaimana ayat-Nya : “Siapa yang tidak bersama AKU, ia melawan AKU dan siapa yang tidak mengumpulkan bersama AKU, ia menceraiberaikan/terceraiberai.” […]
Category: Artikel |
No Comments »
Tags:
Roni Djamaloeddin | October 3, 2019
Aku di dalam Kamu dan Aku adalah Kamu. Tidak ada yang bisa mengerti ini Sampai dia kehilangan akal. ———————————————-Rumi Aku yang bagaikan setetes air laut. Aku yang kemudian tercebur ke laut. Maka tenggelamlah aku di dalam laut. Lebur menjadi satu dengan laut.
Category: Artikel |
No Comments »
Tags: