KEDELE DADI TEMPE

Posted By on June 26, 2012

Tangeh lamun kedele biso dadi tempe,
yen ora kelawan ragi kang nyawijekake.

 Dalam mencapai kebersamaan, kekompakan, kerukunan, hingga kemakmuran, baik dalam skala/komunitas besar (negara misalnya) maupun skala/komunitas kecil (RT RW, orcil, hingga ormas) perlu ada perekat yang mampu melebur diri hingga wujud asalnya (ragi) tak berbentuk seperti semula lagi. Lebur menjadi wujud baru bersama/bebarengan dengan person-person yang namanya kedele. Hancur leburnya si ragi dengan berkorban-kangelan-kelangan yang luar biasa. Ikhlas yg seikhlas-ikhlasnya hingga hilang sama sekali ego-keakuannya. Lebur dalam Diri Yang Maha Aku (Yang Maha Punya).

Kita perlu belajar menjadi ragi.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

2 Responses to “KEDELE DADI TEMPE”

  1. Heni says:

    Ass. Bp Roni yth, bagaimana aplikasi belajar menjadi ragi dalam dunia kerja? Mohon penjelasan. Maturnuwun. Wass.

    [Reply]

  2. Roni Djamaloeddin says:

    Menjadi ragi di tempat kerja, diantaranya:
    1. Motivasi kerjanya tidak sebagaimana halnya mereka2 yg bekerja, yaitu untuk nderekke Dawuh Guru, nambah lakon pitukon.
    2. Bisa menyejukkan suasana di tempat kerja.
    3. Bersrawung dg sesama dengan penuh empati, banyak ngalahnya, berani berkorban demi kebaikan sesama karyawan, dsb.

    [Reply]

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.