KISAH UNIX PERGURUAN KANORAGAN
Posted By Roni Djamaloeddin on July 19, 2012
Seorang teman (X) mencoba lihat perguruan tenaga dalam yang cukup heboh. Dalam aksi menjaring massa, si guru (G) memerintah para murid untuk memedang dan membacoki seluruh tubuhnya. Pada setiap bacokan, terdapat percikan api dan suara ting (besi tumbukan dg besi). X dipaksa oleh G untuk membacoki tubuhnya. X ngotot tidak mau. Sebab dia berkeyakinan, andai membacok pasti mati. Karena G memaksa, maka X menawar dengan slentik. G menerima tawaran X. Kemudian X menylentik telinga kiri G dan langsung semaput. Semburatlah para muridnya. Akhir cerita, buyarlah perguruan tersebut.
Dimana nilai-nilai logis dan hikmahnya?
Nilai-nilai logis :
1. Tidak tedas bacok jelas bukan ajaran Nabi SAW, sebab Beliau sendiri juga berdarah-darah saat perang dengan kaum kafir.
2. Ajaran G jelas bukan ajaran al-haq (dan merupakan jaringan kadewatan), karenanya menyesatkan.
3. X sangat PD karena telah ditahukan oleh Tuhan (sebelumnya telah belajar) akan rahasia ilmu kekebalan
4. X tahu ada Mr. J yang berdomisili di telinga kiri G, sehingga langsung tembak sasaran.
5. Tindakan X melumpuhkan G tepat, mengurangi tindak penyesatan pada umat.
Hikmah yang bisa dipetik :
1. Harus cermat teliti waspada menyikapi fenomena-fenomena asing yang sangat luar biasa di masyarakat. Jangan mudah tertipu terjebak dan terpedaya oleh keluarbiasaan sesuatu.
2. Berpegang teguh pada ajaran “al-haq min Rabbika” yg diturunkan Tuhan melalui utusan-Nya.
3. Bila telah diberi tahu (diberi karomah) oleh Tuhan, tetap disesuaikan dengan siliring qudratullah (dengan tetap waspada dan menghindari siliring nafsu)
4. Menyikapi penyelewengan aqidah dengan hikmah bijaksana, dengan menjauhi tindak kekerasan dan sewenang-wenang.
5. Menambah pengetahuan baru tempat-tempat yang biasa digunakan mangkal Mr. J, yaitu telinga kiri. Sehingga ada bekal antisipasi lebih jauh.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.