MENGAIS HIKMAH DZULHIJJAH

Posted By on November 3, 2012

……….

Jamaah Jumat yang berbahagia

Selain kurban harta benda, semangat Dzulhijjah yang perlu dilatih untuk dikurbankan berikutnya adalah korban non harta. Meliputi korban harga diri, korban pengakuan, dan korban perasaan.

Korban harga diri adalah mengorbankan nilai-nilai diri yang biasanya dipatok pada standar tertentu. Misalnya elit pejabat yang hanya mau bergaul hanya dengan sesama pejabat. Harga diri seperti ini perlu dikorbankan, sehingga mau bergaul dengan kawulo alit. Menyadari bahwa sesama hamba punya kedudukan yang sama dihadapan Tuhan. Tidak terkastakan oleh harta, jabatan, kedudukan, keturunan, warna darah, dan sebagainya. Karenanya perlu menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya. Sebab yang menjadikan beda di sisi Tuhan hanyalah tingkat keimanan dan ketaqwaan masing-masing.

http://ronijamal.com/wp-content/uploads/2010/03/Mengais-Hikmah-Dzulhijjah.pdf

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

3 Responses to “MENGAIS HIKMAH DZULHIJJAH”

  1. Heni says:

    Korban harga diri, korban pengakuan, dan korban perasaan: sungguh berat tapi harus dipelajari..

    [Reply]

  2. Heni says:

    Korban harga diri, korban pengakuan, dan korban perasaan: masih lebih ringan daripada korban fisik (sakit, lapar, luka, lelah, lemah, dll); jadi harus disyukuri..

    [Reply]

  3. Roni Djamaloeddin says:

    Betul sekali. Seberat-beratnya menjalani pembelajarannya, masih lebih berat resiko “luar biasa berat” apabila tidak memelajari dan mempraktekkannya.

    [Reply]

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.