NATALAN = MULUDAN ?

Posted By on December 25, 2020

Natal adalah peristiwa lahirnya Nabi Isa.
Muludan adalah memperingati lahirnya Nabi Muhammad Saw.
Mengapa kesannya sendiri2?
Mengapa tidak disatukan saja :
Membongkar sekaligus menapaktilasi visi-misi diturunkannya para Rasul?

Cerita Nabi Isa sangat menarik, apalagi kalau yg bercerita yg bersangkutan sendiri…pasti sangat vulgar (nanti pada saatnya, masa2 itu akan dibuka sendiri oleh-Nya, “alam langit” yg diejawantahkan ke alam bumi, tapi khususon yg berimannya telah ma’rifatun wa tashdiqun).

Semenjak dalam kandungan sampai lahir, bahkan sampai meninggal (atau murca, atau dibunuh) hidup Beliau itu dikuya-kuya. Lahir Beliau pun di kandang sapi.
Tapi yang jelas, Beliau² itu (para rasul-NYA ) tidak menghendaki hari kelahiran itu dirayakan. (Tanyakan saja kalau gak percaya, … he he).

Memperingati hari kelahiran, seyogianya tahu persis tujuan alasan maksud mengapa yg diperingati itu mesti dilahirkan. Bukankah telah banyak manusia² agung sebelumnya telah dilahirkan?
Mengapa pula tidak serta merta diperingati?

Penggagasan/pembedahan tuntas perihal itu seolah memang tidak pernah ada. Padahal merupakan materi/tema yg sangat menarik diangkat ke permukaan.
Sanggupkah mindset dan mindpower pemperingatnya menggagas tuntas sampai “titik pikir penghabisan”?

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.