SEMBRONO
Posted By Roni Djamaloeddin on March 8, 2013
Sadar atau tidak, kita punya mental sembrono
Sejauh mana sembrono yang kita punya?
Indikator yang paling sederhana:
Bisa ditanyakan pada teman dekat, saudara, relasi, bawahan, atasan, dkkl.
Namun demikian, bila mereka semua tidak tahu,
Bisa ditanyakan pada sirr (rasa/perasaan) kita masing-masing.
Bisa masih belum tahu juga, maka dapat disimpulkan bahwa
Rasa kita masih kotor, mungkin ngethel, atau bisa jadi masih terbelenggu oleh perkara-perkara yg tidak sejalan dengan kehendak-Nya.
Sebab, bila Sirr itu telah dididik, dibelajari, dirialati, dan diusahai untuk menjadi jernih, maka ia akan tahu dengan sendirinya letak sembrononya diri itu.
Resep/tips untuk meminimalkannya (dari sekian banyak resep yang mungkin telah ditemukan):
1. Ketika merasa telah melakukan tindak sembrono, maka segera istighfar, mohon ampun yang mendalam, berniat dan berusaha untuk tidak mengulangi, mohon pada-Nya agar diberi kekuatan untuk melakoni jalan lurus-Nya, sekaligus dibarengi kemauan sungguh-sungguh untuk membuka diri.
2. Belajar mengadili diri. Modalnya adalah tahu bahwa sebuah tindakan itu benar atau salah, kemudian berani mengambil tindakan tegas pada diri sendiri.
3. Belajar nuhoni dan mbuktekake angger-angger: tekane sifat/keadaan rekoso kaningoyo kangelan lan kelangan, dadi lemeke pira-pira peparingE Gusti.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.