SERI SOAL–SOLUSI : FENOMENA ADAM

Posted By on January 28, 2020

Izin share.
Saya masih bingung mengenai diciptanya (diutusnya) Nabi Adam. Menurut beberapa kisah dia diciptakan di Syurga dari 4 unsur. Sedangkan ke empat unsur itu adanya di bumi. Sedangkan di surga itu cuma rasa, kenapa ada raga. Sebenarnya Nabi Adam itu diciptakan di bumi atau syurga? Mohon pencerahannya.
_____________________SS, kolong langit.

Sadermo share apa yang saya pahami yakini dari olah meguru ngelmu Nubuwah (ngelmu Ma’rifah, ngelmu hakekat, ngelmune Satriyo Piningit,…dst).

Nabi Adam adalah khalifah/rasul pertama, bukan manusia pertama. Jadi persis seperti manusia normal lainnya, yang terlahir dari seorang ibu.

Kemudian ditempatkan di surga, adalah hati ruh dan rasanya yg di surga. Dikelet Tuhan sendiri selalu merasa-rasakan nikmatnya dzikir. Hanya merasakan nikmatnya indahnya Dzat Tuhan, yang memang hanya dapat dijangkau dg rasa.

Tidak ada rasa-rasa dunia. Tidak ada rasa kecewa, tidak ada rasa bahagia kumpul keluarga, tidak ada rasa takut susah nelangsa senang bahagia dan seterusnya. Bahkan rasa-rasa nikmatnya makanan juga tdk ada. Yg ada hanya nikmatnya dzikir, nikmatnya Dzatullah.


Kok bisa seperti itu?
Memang dibuat Tuhan demikian. Itulah hakekat surga itu. Sunan Kalijogo menyebutnya “mak jenthit lololobah”. Innal jannata laqiya Robbaka. Sesungguhnya surga itu suasana (alam rasa) bertemunya hamba dg Tuhannya.

Tentang Adam yang dicipta dari 4 unsur, memang semua jasad manusia itu dicipta dari sari-sarinya : tanah, air, api, dan angin.
Jasadiahnya bertempat di dunia. Hidup lumrah seperti manusia lainnya. Yaa sama seperti kita. Cuma rasa hatinya yg di surga. Tidak di dunia seperti halnya kita.

Dan, Nabi Adam pun bukan manusia pertama, sebagaimana yg diyakini kebanyakan manusia umumnya.
Nilai rasionalnya, ketika Tuhan berfirman pada para Malaikat : inni ja’ilun fil-ardhi kholifah, Aku hendak membuat kholifah (Wakil-KU) di muka bumi.

Para Malaikat kemudian protes : Mengapa Engkau hendak membuat kholifah dari makhluk yg pekerjaannya suka membuat kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi.
Adanya protes dari malaikat, tentu didasari oleh penyaksian langsung (fakta nyata) bahwa para Malaikat yg memang tahu persis dg mata kepala mereka sendiri, bahwa pekerjaan manusia itu suka membuat kerusakan dan pertumpahan darah.

Logikanya, mana mungkin malaikat berani protes pada Tuhan bila memang tidak tahu pasti kenyataan di lapangan.
Mana mungkin berani protes hanya duga-duga, atau kira-kira belaka.

Kemudian protes tersebut dijawab Tuhan : Aku lebih mengetahui daripada hamba-KU.
Barulah kemudian Malaikat berkata : sendiko dawuh.

Logika kedua, namanya membuat utusan, mesti ada obyek kerja obyek garapannya lebih dahulu.
Mana mungkin seorang raja/presiden membuat wakil negara (duta besar) di negara yg tdk ada penduduknya??

————-280118_sparing nalar dalam nderek nyengkuyung mbela nyandar Guru (Kyai Tanjung).

Petunjuk Guru, pada saat Malaikat semua diperdengarkan Aku hendak membuat khalifah dari manusia, pada saat itulah para penggede tokoh besar para elit para pemikir Malaikat tdk setuju adanya ketentuan Tuhan tersebut.
Mereka sangat yakin seyakin-yakinnya bahwa makhluk yg namanya manusia itu tdk mungkin bisa dipercaya menjabat khalifah-Nya. Keyakinan yg sangat rasional, dg fakta2 yg ribuan tahun ada dihadapan mereka (Malaikat).

Karenanya kemudian para tokoh para elit malaikat ini lebih memilih membantah ketentuan khalifah tsb. Jadilah kemudian divonis ablasa (pembantah), yg kemudian disebut iblis.

Oleh karena divonis tempatnya neraka, kemudian Iblis bersumpah akan selalu membujuk merayu menggelincirkan manusia semuanya dari ajaran kebenaran dari Tuhan. Termasuk Nabi Adam yg juga bisa digelincirkan, yg kemudian tobat.

Bagaimana dengan kita?
Agar tdk tergelincir bujuk rayu jebakan iblis, ‘addu ‘alaiha binnawaajid, kethutlah (gigit kuat dg geraham) sunnah-ku (Dawuh Guru).
Cari, temukan, hingga megurulah pada Imam Zaman, yg senantiasa dihadirkan Tuhan sepanjang zaman masih berputar, agar tdk dikatakan mati jahiliyah (fatwa Imam Ali).

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.