APAKAH SURGA MILIK UMAT ISLAM??
Posted By Roni Djamaloeddin on November 2, 2019
Maaf mau tanya.. apakah surga hanya untuk umat islam??? kalau cuma buat orang islam.. bagai mana orang yg terlahir dan ditakdirkan sebagai orang kafir/yahudi… itu salah siapa.. mereka juga tidak bisa memilih dimana ia dilahirkan.
Mohon pencerahannya.
——————————————————————————————-
Pemahaman pengalaman kami dari meguru ilmu an Nubuwah, yaa ilmu ma’rifat, ilmu tauhid, ilmu sangkan paraning dumadi, ilmunya Imam Zaman yaa Imam Mahdi, bahwa surga itu milik Tuhan. Bukan milik pengamal agama tertentu.
Semua hamba punya hak punya peluang yg sama masuk surga. Tanpa terbedakan atas nama agama. Wali Songo mendeskripsikan “mak jenthit lolo lobah” (innal jannata laqiya Robbaka). Sesungguh surga itu suasana rasa bertemunya hamba dengan Tuhannya.
Bertemu Tuhan, menyatu lagi dengan-NYA, itulah surga. Bertemu menyatu seperti ketika masih di alam arwah (alam dzar, alam fitrah).
Analogi sederhananya, ketika anak kecil yang berpisah laama dengan orang tuanya. Maka ketika si anak bertemu lagi dengan ortunya, maka disitulah “surga” itu. Bahagianya luar biasa yang dirasakan si anak. Tanpa terbedakan suku ras agama golongan daerah.
Demikian pula perihal surga yang mengada disisi Tuhan, semua manusia punya peluang yang sama menggapainya. Tanpa sekat atas nama agama. Karenanya sangat ironi bila suatu agama mengklaim dirinya pemilik surga. Mengklaim ahli waris yang mutlak masuk surga.
Lha rasa bertemu itu bagaimana??
Rasanya diapakan, dibagaimanakan agar bisa bertemu dengan Tuhan??
Kriteria bisa masuk surga :
1. Jasadnya diselamatkan, yaitu memenuhi tatanan syareat yg dibawa digelar Rasul-NYA. Karena itulah, Rasul itu abadi, jasadiahnya saja yg berganti-ganti. Mulai Nabi Adam, Idris, …, Isa, Ahmad, Imam Mahdi, …smpai kiyamat.
2. Hatinya diselamatkan. Yaitu dengan menjalani tatanan tarekat. Adalah hati nurani, yg telah digurukan diberi ilmu Dzikir, yg dibawa Rasul. @ronijamal.com/hati-yang-islam/
3. Rohnya diselamatkan. Yaitu dengan menjalani tatanan hakekat.
Bisa diibaratkan santan yg baik (hati yg telah islam/selamat), digodok diaduk terus menerus, maka keluar minyak yg baik.
Minyak yg baik inilah yg disebut roh yg telah selamat.
Fakta riilnya, tidak berani ngaku bisaku, tdk ngaku kuatku, tdk ngaku punyaku, …dan sirna semua aku-akuku. Semuanya yg nempel pada diriku, telah dikembalikan pada Yg Maha Punya.
4. Rasa yg selamat, adalah ngambah ma’rifat. Adalah urusan Tuhan sendiri, yg menarik hamba masuk dalam Surga-NYA.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.