SAK DERMO NIMBO KAWRUH (SEKEDAR MENCARI PEMAHAMAN PENGALAMAN)
Posted By Roni Djamaloeddin on October 24, 2019
Ngapunten Pak Roni Djamaloeddin, pripon pandangan jenengan tentang ilmu rogoh sukmo meniko.
Sebagai orang Jawa, bagaimana pemahaman dari sedulur papat limo pancer meniko, menurut panjenengan.
Dan apakah seseorang yang selalu istikomah berdzikir Hu Allah dalam setiap tarikan nafasnya, masih dalam ranah syariat?
Apa hanya dengan ketentraman hati saja sudah cukup untuk selamat?
Lantas apa tujuan dari dzikir itu yang terpuncak?
Adakah pengalaman mistis yang terjadi dalam diri panjenengan selama ini?
Bukankah yang mengetahui rasa kopi hanya orang yang sudah meminum kopi ?
Ngapunten sak dermo nimbo kaweruh (maaf, sekedar mencari pemahaman pengalaman) …salam rahayu.
Ngapunten, sak dermo (maaf, sekedar berbagi) share pemahaman pengalaman…
1. Ilmu rogoh sukmo adalah ilmu diluar jalur kenabian. Tepatnya masuk dalam jaringan kadewatan (ilmu kadigdayan, kanoragan, kasektian, pengeram-eram).
2. Sedulur papat : jasad, hati, roh, rasa. Adalah anasir (unsur struktural) penyusun jiwa raga manusia.
Pancer : ilmu dzikir, isinya dzikir (huwiyatu Rabbi).
Sedulur papat limo pancer akan paham dengan sendirinya bila digurukan pada ahlinya yang hak dan sah (Khalifah-Nya, Wakil-Nya yg mengada di muka bumi).
3. Kalau sdh meguru ilmu dzikir, kenal pasti isinya dzikir, sehingga dalam segala tarikan nafasnya kemudian ada isinya, ada dzikirnya, maka sdh masuk ranah hakekat. Bukan lagi ranah syareat.
Namun ketika belum melakukan “fas-alu ahladzdzikri…”, namun sering mengucapkan Hu Allah, maka masih tergolong ranah syareat.
4. Selamat itu terdimensi menjadi 4 hal.
– Selamatnya jasad (jalani tertibnya syareat)
– Selamatnya hati nurani (ajegnya nurani dalam dzikir, ngambah tarekat)
– Selamat roh (ngambah hakekat)
– Selamatnya rasa (ngambah ma’rifat).
5. Puncak dari dzikir adalah menyatakan muutu qabla (mati sak jeroning ngaurip). Ilaihi Roji’una.
6. Pengalaman mistis buanyak sekali. Salah satunya, waktu sholat isyak sendiri di rumah. Ujug-ujug melintasi di pikiran tentang Noyo Genggong. Lhaa…dia-nya langsung datang di kanan belakang saya. Terus pikiran saya bilang, ngaliho. Dia-nya ngalih sendiri. Padahal sebelumnya tidak pernah tahu, tidak pernah melintas di pikiran. Tapi rasa bisa mengenal.
7. Memang betul, tahu ngelmu kopi (rasane kopi), bila sudah meminumnya.
Tahu nikmatnya dzikir, sehingga hati menjadi tentram, bila sdh melakukan fas-alu ahladzdzikri. Meguru langsung pada Nabi Saw (dan atau para wakil Beliau yg hak dan sah. Yang disebut Nabi Khulafaurrasyidin al Mahdiyyin [Imam Mahdi/Imam Zaman]).
Yang istilah lainnya, telah bersuci dg “air zam-zam” (sebagaimana yg Nabi Saw alami waktu Isro’ Mi’roj)
atau telah minum “banyu perwito sari” (ilmu kenabian kewalian, istilahnya Wali Songo).
Salam slamet donya akherat…
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.