IMAN ATAU KAFIR
Posted By Roni Djamaloeddin on March 29, 2020
Mau beriman, berimanlah.
Mau kafir, kafirlah.
Pilihan ada di pundak masing-masing.
Yang bertanggung jawab atas imannya atau kafirnya, juga masing-masing.
Bukan orang tua yg dihormati. Bukan kyai tokoh ulama syaih habaib yg ditawaduki. Bukan pula rasul yg dipatuh sujudi.
Resiko dan tanggung jawab mutlak ditanggung masing-masing.
Mau beriman Adam manusia pertama, monggo. Mau kafir juga monggo.
Mau beriman Nabi Isa akan turun lagi, monggo. Mau kafir juga monggo.
Mau beriman rasul itu abadi (jasadiahnya yg berganti-ganti), monggo. Mau kafir juga monggo.
Mau beriman Tuhan lebih dekat dari nafas dan darah dagingnya sendiri, monggo. Mau kafir juga monggo.
Namun untuk mengambil putusan iman atau atau kafir, seyogianya mengambil menyaring tutur kata fatwa dari mereka semua.
Dari berbagai media, sharingan, copasan, dapat diambil hikmahnya.
Bahkan dari mulut anjing pun, bila menyuarakan hikmah kebenaran, akan aku lahap fatwanya.
Karena Tuhan itu sak kersanya sendiri, “semau Gue” dalam menurunkan pitutur hikmah kebenaran-Nya.
Nasib masa tak hingga, ada di keputusan sekarang.
______090718–belajar tafakkur mendalam dalam niat tekad nderek nyengkuyung mbelo nyandar Guru (Kyai Tanjung).
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.