KISAH HIKMAH DARI SEEKOR ANJING

Posted By on March 21, 2021

Abu Yazid adalah seorang ulama besar, sekaligus seorang guru sufi sedang berjalan sendiri di malam hari. Lalu dia melihat seekor anjing berjalan kearahnya. Anjing dengan bersahaja jalan tidak menghiraukan sang syekh. Namun ketika sudah hampir dekat, sang Syeh mengangkat jubahnya takut tersentuh anjing yang dianggap najis itu.

Spontan anjing itu berhenti dan memandangnya. Entah bagaimana Abu Yazid seperti mendengar anjing itu berkata kepadanya.

Anjing : tubuhku kering dan tidak akan menyebabkan najis kepadamu.
Kalaupun engkau merasa terkena najis, engkau tinggal basuh 7 kali dengan air dan tanah. Maka najis ditubuhmu itu akan hilang. Namun jika engkau mengangkat jubahmu karena menganggap dirimu yang berbaju badan manusia lebih mulia dan diriku yang berbadan anjing ini najis dan hina, maka najis yang menempel di hatimu itu tidak akan bersih walau kau basuh dengan air tujuh samudra di lautan.

Abu Yazid tersentak dan minta maaf. Lalu sebagai permohonan maafnya dia mengajak anjing itu untuk bersahabat dan jalan bersama. Tapi si anjing itu menolaknya, lalu berkata :

ANJING : engkau tidak patut berjalan denganku. Mereka yang memuliakanmu akan mencemooh mu dan melempari aku dengan batu. Aku tidak tahu mengapa mereka menganggap ku begitu hina. Padahal aku berserah diri pada Sang pencipta wujudku ini. Lihatlah aku juga tidak menyimpan dan membawa sebuah tulang pun, sedangkan engkau masih menyimpan sekarung gandum. Lalu anjing itu berjalan meninggalkan Abu Yazid.

ABU YAZID : “Duhai Allah, untuk berjalan dengan seekor anjing ciptsan-MU saja aku tak layak, bagaimana aku merasa layak berjalan bersama dengan-MU. Ampunilah aku dan sucikan hatiku dari najis.

Sejak itu Abu Yazid selalu memuliakan dan mengasihi semua makhluk tanpa syarat.

Hendaklah bijak diri untuk tidak menganggap diri paling suci dari yang lain, dan paling mulia diantara makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

@kopas dari berbagai sumber.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.