MATAHARINYA JAGAD

Posted By on April 2, 2020

Di langit ada matahari
Bersinar menerangi bumi
Di langit ada matahari
Bersinar menerangi bumi

Cahayanya yang tajam
Menembus kegelapan
Menerangi seluruh alam

Di bumi ada para nabi
Utusan Rabbul ‘izzati
Di bumi ada para nabi
Utusan Rabbul ‘izzati

Membawa kebenaran
Mencegah kedzoliman
Petunjuk jalan keselamatan

Nabi Muhammad Nabi akhiruzzaman
Rahmat bagi ummat di seluruh alam
Nabi Muhammad mataharinya dunia
Yang bersinar abadi sepanjang zaman


(Nasida Ria)

Tanpa matahari (pusat tata surya galaksi Bima Sakti), tiada kehidupan di jagad semesta. Jagad bawono kubro seisinya menjadi mati. Kita semua menjadi mati.

Tanpa mataharinya batin (Nabi Rasul utusan Rabbul ‘izzati) kehidupan jagad bawono sughro (jagad hati nurani, roh, rasa) pun menjadi mati. Mati karena yang menguasai merajai jagad shodrun (dadanya sendiri) adalah hati sanubari dan segenap pasukannya.

Karenanya, benar sekali bila :
Nabi Muhammad Nabi akhiruzzaman.
Nabi yang tugas pokok fungsinya sampai kiyamat. Walaupun fisik jiwaraganya bisa mati, namun Nur Muhammad-nya tidak akan pernah mati, sampai akhiruzzaman.
Rahmat bagi ummat di seluruh alam.
Yang bersinar abadi sepanjang zaman.

Dipertegas dengan “kalimat sakti” Beliau :
“Fa’alaykum bi sunnatiy wa sunnati khulafa`ir Rasyidin al-mahdiyin adldlu ‘alaiha bin nawajid”.
Berpeganglah kepada sunnahku dan sunnahnya Khulafa’ ar-Rasyidin yang almahdiyyin (Imam Mahdi), gigitlah secara sangat kuat dengan gigi gerahammu.

Karenanya, berbahagialah :

  1. Mereka yg bersyukurnya mendalam memahami meyakini dan merasakan secara langsung betapa Maha Luarbiasanya Dzat Pencipta, yang mencipta mataharinya jagad semesta dan mataharinya jagad batin masing2 hamba.
  2. Bersyukur yang diaplikasikan dalam setiap hembusan nafas yang ada maknanya. Yaitu nafas yang ada isinya dzikir (ilmu dzikir).
    Hingga menyadari seyakinnya bila nafas yang keluar masuk dalam dada, tanpa dibarengi dengan “isinya dzikir”, tak ubahnya persis seperti nafasnya binatang : pah poh kosong tanpa makna.
  3. Karena setiap desahan nafasnya berisi dzikir, menjadikan segala gerak segala tingkah laku segala aktifitas dijadikan sarana ibadah, mendekat pulang ke akherat. Ad-dunya mazro’atul akhiroh (dunia adalah ladangnya akherat).
  4. Mereka yang menyadari dan merasakan cahaya matahari batin tidak akan pernah tenggelam sampai kiyamat, karenanya selalu menyandar pada Sang Matahari.
    Mencontoh mengitba Nabi Saw yang juga selalu berpegang kuat dan nyandar Guru Beliau ketika diambahkan dalam peristiwa “Isro Mi’roj”, dan tidak berani berselisih paham sedikitpun walau sehelai rambut dibelah 700.
  5. ….

_____12 Mulud 1440H (20112018)–menyerap sekaligus merefleksi cahaya matahari, dalam nderek nyengkuyung mbelo dan nyandar Guru (Romo Kyai Tanjung).

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.