MEMILIH SATU ATAU EMPAT

Posted By on June 16, 2021

Memilih satu atau banyak istri, adalah pilihan bagi para suami. Salah satu model pilihan bebas yang digelar Tuhan dari jutaan model pilihan lain. Tersurat dalam QS. An Nisa 3 :
“maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat”.

Namun, walau memberikan pilihan bebas, Tuhan memberikan pula alat kendalinya. Bukannya bebas liar yang umbar-umbaran. Sehingga tetap ada kontrolnya. Yaitu :
“kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja”.

Terus, para suami mau memilih yang mana?
Memilih satu atau empat?

Tergantung yang menjalaninya. Tergantung seberapa pecah akal nalarnya. Banyak variabel yang melatarinya. Ekonomi, sosial, politik, budaya, adat, agama, tuntutan “ngelmu”, hingga kal mayyiti dihadapan rasul-NYA.

Bila nalar rasionalnya berjalan, tentu bisa mengukur diri. Bisa mengukur mampu tidaknya berbuat adil. Mampu menimbang mengistimasi apakah pilihan yang diambil katut siliring qudrat atau katut siliring nafsu.

Persis pilihan bebas lain, perihal beriman atau kafir. Tuhan memberikan pilihan sesuka hati untuk memilih. “Mau beriman, berimanlah. Mau kafir, kafirlah” (Kahfi 29).

Juga dilengkapi alat kontrolnya. “Tuhan murka pada manusia yang tidak gunakan akal nalarnya” (Yunus 100).

Jadi, meminjam redaksi Kafirun 4, maka yang memilih satu, monggo.
Yang memilih empat, juga monggo.
Dilakoni dewe², dengan tidak saling menyalahkan, juga tidak saling rumongso bener.

Nasib masa depan ditentukan saat memilih satu atau empat. Nasib bahagia atau bubrah rumah tangganya. Ditambah lagi nasib pendidikan anak-anaknya, yang tentunya tidak hanya sebatas TK. Kesemuanya dapat diubah direncana diestimasi dirasionalkan saat memilih satu atau empat.

“Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang akan mengubah nasibnya” (Ar Ra’d 11). (http://ronijamal.com/meradikal-nasib/)

Tuhan tidak akan mengubah nasib rumah tangga seorang suami kecuali dirinya yang akan mengubah nasib rumah tangganya sendiri. Memilih satu pastinya tidak akan pernah sama dengan memilih empat.

_____130621–belajar olah nalar olah roh olah rasa dalam istikomah tumakninah nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.