MUDAH TERSINGGUNG?
Posted By Roni Djamaloeddin on June 8, 2021
Tersinggung adalah aktifitas yg terjadi pada hati sanubari. (http://ronijamal.com/sanubari/)
Lawan katanya adalah sabar nglenggono lapang dada. Adalah aktifitas yg terjadi pada hati nurani. (http://ronijamal.com/nurani/)
Pengalaman meguru mengatakan, tersinggung atau tidaknya menangkap suatu perkara/masalah sangat tergantung pada dua hati yg akan menangkapnya. Semisal diolok atau dikritik atau bahkan diberi masukan yang sangat baik.
Kalau yg menangkap adalah hati sanubari, maka yg pasti adalah tersinggung binti muarah besar. Kemropok kobong seakan mau melahap menyirnakan pengritiknya.
Tapi bila yg menangkap adalah hati nurani, maka yang terjadi adalah sabar nglenggono lapang dada. Bahkan bersyukur mendalam, ternyata masih ada yg mengingatkan kesalahan kekurangannya.
Sementara hukum mutlak-NYA mengatakan :
“Allah sekali-kali tidak menjadikan (berfungsinya) dua buah hati dalam rongga dada seseorang” (QS. Al Ahzab ayat 4).
Ketika sanubari yang berfungsi, maka nuraninya tenggelam, bahkan mungkin mati. Sebaliknya, ketika nurani berfungsi, maka sanubari yang tenggelam lerep sirep.
Mudah tersinggung adalah hal yang sangat lumrah. Alami dan manusiawi. Sebab default-nya manusia yang tumbuh adalah sanubarinya.
Hal demikian terjadi ketika si sanubari dibiarkan tumbuh tanpa dibarengi pendidikan pelatihan khusus terhadap nurani. Maka jadilah liar tanpa moral, tanpa peradaban Ilahiah.
Namun bila hati nurani diberi ilmu khusus dan pelatihan khusus, disucikan dengan “air zam-zam” (diberi ilmu dzikir), kemudian dilatih dibelajari dididik dibina agar maqam pada dzikir, maka sangat mungkin nurani bisa tumbuh dan cerdas.
Kemudian dalam dada tumbuh subur watak jiwa sabar nglenggono lapang dada. Dengan sendirinya watak mudah tersinggung sirna dari kepribadiannya.
Namun catatan khususnya, walaupun dalam nurani telah diberi ilmu dzikir, yaa ilmu hakekat ilmu makrifat, tidak menjamin (tidak otomatis) hati nurani menjadi tumbuh berkembang. Masih banyak faktor lain yang ikut menentukan, apakah sanubari atau nurani yang akan menang menguasai jagad jiwanya.
Oleh karenanya, tidak perlu heran bila ada praktisi ilmu hakekat (ilmu makrifat, ilmu dzikir, ngalimul Ghaibi wasysyahadati, ilmunya satriyo piningit) yang masih mudah tersinggung bila ts-nya dikritik atau dibantah orang lain.
_____040621–belajar share dan olah nalar olah roh olah rasa dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.