MENGAPA MESTI ADA PERPECAHAN?
Posted By Roni Djamaloeddin on September 6, 2019
Perpecahan tidak hanya terjadi pada kaum muslim. Semua umat manusia tanpa melihat batas agama, mengalaminya. Bahkan dalam keluarga, sebagai unit terkecil pun mengalami perpecahan.
Mengapa mesti terjadi?
Salah satu penyebabnya (dari sekian juta alasan), adalah sebagaimana ayat-Nya :
“Siapa yang tidak bersama AKU, ia melawan AKU dan siapa yang tidak mengumpulkan bersama AKU, ia menceraiberaikan/terceraiberai.” (Lukas 11:14-23).
Mestinya, semua ummat manusia tanpa terbedakan sekat agama, ras, suku, golongan adalah ummatan wahidah. Ummat yg satu. Satu fitrah, satu asal, satu dzikir, dan satu tujuan kembali.
Kemudian menjadi tercerai berai karena tdk kenal AKU. Tidak bersama AKU dalam setiap hembusan nafas. Tidak menyembah AKU dalam ibadahnya. Serta, tidak melibatkan AKU dalam semua aktifitasnya.
Terus, solusinya??
1. Kenali pasti AKU. AKU yg lebih dekat dari urat lehernya sendiri. AKU yg lebih dekat dari nafasnya sendiri. Lebih dekat dari darah dagingnya sendiri.
Cara mengenali AKU adalah dg bertanya (berguru) pada wakil-KU, Khalifah-KU, jubir-KU, yg selalu mengada (selalu AKU turunkan) ditengah-tengah manusia sampai kiyamat. Yg telah dimulai semenjak Nabi Adam. Inni ja’ilun fil ardhi Khaliifah.
2. Patuh tunduk pada yang mengenalkan (memberi ilmu) perihal rahasia AKU, sebagaimana patuh tunduknya malaikat dihadapan Khalifah/Wakil/Utusan-KU.
Dalam istilah sufinya, kal mayyiti bayna yadi al ghasili. Berlaku bagaikan mayat yg pasrah bongkokan dihadapan yg memandikan mensucikan.
3. …open ended
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.