MENGATASI NAFSU KEBENARAN?

Posted By on May 14, 2024

Pemahaman pada umumnya, yang dikatakan nafsu adalah watak sifat perangai jelek buruk jahat, atau mengganggu/merusak diri ataupun orang lain. Seolah tidak pernah kenal atau mungkin belum pernah dengar sama sekali bila nafsu itu ada yang baik.

Analogi sederhananya, bagai siswa setaraf TK SD. Maka mereka belum tahu sama sekali yang namanya kalkulus integral diferensial. Karenanya mesti maklum dan lapang dada atas belum pahamnya. Sehingga perlu edukasi dan sosialisasi yang sejuk masif dan kontinyu.

Dalam ilmu Sab’a Tar?`iqa (al Mukminun 17), yaa Ilmu Tujuh Buah Jalan (ronijamal.com/7-buah-jalan/) bahwa secara garis besar nafsu dikelompokkan menjadi dua. Nafsu yang buruk/jahat dan nafsu yang baik/mulia. Dan bila diperinci, nafsu itu jumlahnya ada tujuh macam.

Nafsu yang buruk/jahat adalah nafsu amarah dan nafsu lawwamah. Nafsu amarah, yang pasukannya : senang berlebihan, royal, hura-hura, serakah, dengki, dendam, iri, membenci orang, tidak tahu kewajiban, sombong, tinggi hati, senang menuruti sahwat, suka marah-marah dan akhirnya gelap tidak mengetahui Tuhannya.
Sedang nafsu lawwamah, pasukannya : acuh, senang memuji diri, pamer, senang mencari aibnya orang lain, senang menganiaya, berdusta, pura-pura tidak tahu kewajiban.

Sementara nafsu yang baik/mulia, jumlahnya ada lima macam : mulhimah, muthmainnah, radiyah, mardiyah, dan kamilah. Rincian lengkapnya ada di : ronijamal.com/tujuh-macam-nafsu/.

Lalu, ada apa dengan nafsu kebenaran kebaikan?
Bagaimana mengatasinya?

Walaupun nafsu itu baik/mulia, namanya nafsu tetap saja nafsu. Ia disiapkan dibekalkan Tuhan sebagai alat/sarana kendaraan pulang kembali kepada-Nya di akherat.

Yang buruk/jahat/jelek ditundukkan dikuasai ditunggangi, agar patuh tunduk tidak menguasai jiwa.
Yang baik/mulia pun juga ditunggangi untuk pulang (mulih) menyatu kembali dengan Dzat Yang Maha Sempurna.

Cara menungganginya dengan belajar tidak ngaku. Tidak ngaku bila telah berbuat baik mulia. Tidak ngaku dengan nyandar Guru. Sak dermo menjalankan dawuh Guru.

Contoh kasus sederhana, saat terbukanya nafsu mulhimah. Menjadikan jiwa si murid punya watak belas kasih dan lemah lembut pada sesama.
Sedang sifat watak nafsu adalah ngaku. Merasa (rumongso) bila punya sifat belas kasih dan lemah lembut. Sehingga ketika telah berhasil membantu menolong sesama, muncul rasa puas bangga marem telah membantu. Dirumangsani bila telah membantu.

Rasa puas bangga marem (rumongso berbuat) inilah yang ditundukkan dikendalikan. Disandarkan (sumende) pada Guru (hakekat Guru adalah Tuhan sendiri). Menenggelamkan diri dalam kedalaman makna Laahaula walaa quwwata. Bahwa sebenarnya Yang Bisa, Yang Belas Kasih yang bisa membantu adalah Tuhan sendiri. Dibarengi memaksa diri tidak ngaku bisa, tidak ngaku telah berbuat baik. Dirinya tetap saja tempatnya salah dan dosa, khotho’ wa nisyan.

Demikian pula mengatasi nafsu kebenaran kebaikan pada nafsu-nafsu yang lain. Dimana pasukan nafsu keempat sampai ketujuh lebih sangat halus lembut dari nafsu ketiga (mulhimah). Cara mengatasinya sama. Memaksa diri tidak berani ngaku, dengan nyandar Guru. Sak dermo nderek Guru. Sak dermo menjalankan dawuh Guru.

Jadi simpulnya, untuk mengatasi nafsu kebenaran kebaikan, caranya adalah menyelami (berguru) ilmu Tujuh Buah Jalan (uraian di muka). Selanjutnya berlaku patuh tunduk sujud pada Guru yang menunjukkan ilmunya. Sebagaimana patuh tunduk sujudnya malaikat dihadapan Khalifah Adam. Yang dalam kalimat lain : kalmayyiti bayna yadi al-ghasili. Berlaku seperti mayat yang pasrah bongkokan dihadapan yang memandikan/mensucikan.

Bilamana demikian, maka menjadi urusan Tuhan yang akan membisakan seorang hamba trampil cerdas mengatasi nafsu kebenaran yang bergejolak dalam dadanya.

___070524–belajar istikomah tumakninah nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).


About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.