MENJIWAKAN SEMANGAT MAULUDAN
Posted By Roni Djamaloeddin on January 9, 2015
……………………………………
Jamaah Jumat yang berbahagia
Mencermati dan mentafakuri secara mendalam peristiwa muludan, dimana seluruh umat Islam sejagad memperingatinya secara meriah, hingga yang nampak eforia semata, akan menjadi kering kerontang dan miskin hikmah bila tidak mampu menjelajah atau menjangkau fenomena dibalik dilahirkannya Sang Nabi. Di antara pesan hikmah yang perlu dipahami, diselami, yang selanjutnya dihayati untuk diamalkan, diantaranya:
Pertama, dilahir atau diutusnya Sang Rasul adalah dalam rangka keselamatan umat, yaa keselamatan kita-kita semua. “Laqod jaakum rasuulun min anfusikum ‘azizun ‘alaihi maa ‘anittum harishun ‘alaikum bilmukminiina raufurrahiim”. Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (QS. At-Taubat : 128).
Ayat ini bila kita selami, dapat diurai bahwa diturunkan atau didatangkan rasul itu dari kaummu sendiri. Yaa kaum kita sendiri, umat sak dunia sekarang ini. Bukan kaum/umat jazirah arab, bangsa Israel, atau bangsa manapun. Kaum kita saat ini, tahun 2015 ini. Kalau kaummu itu dimaknai ketika tahun 600-an M, yaa kaumnya Nabi SAW. Kalau kaummu itu dimaknai awal tahun Masehi, berarti kaumnya Nabi Isa As. Jadi, kaummu sendiri itu adalah kaum pada masing-masing zaman atau masing-masing waktu. Yang ditegasi Allah Swt : sungguh telah datang kepadamu seorang rasul.
…………………………………………………….
Baca selanjutnya : Menjiwakan Semangat Mauludan
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.