SEMAKIN TINGGI ILMU

Posted By on December 23, 2019

Semakin tinggi ilmu seseorang, semakin enggan untuk berdebat.

=============================

Benar sekali.
Pas cocok bila dianalogikan dengan pepatah padi : semakin merunduk semakin berisi.

Rasionalnya :

1. Semakin tinggi ilmu seseorang, semakin luas wawasannya, akan semakin kecil semakin tiada arti dirinya. Karena semakin sadar bahwa ilmu-ilmu di luar sana, yang belum tersentuh sungguh tak hingga banyaknya.

Tapi bila faktanya suka berdebat, sedang ilmu pengetahuan pengalamannya dipandang cukup mumpuni, berarti itu masih setengah-setengah. Atau malah “gabug” (kosong, tanpa isi). Seperti padi yang tumbuh tegak, tapi kosong isinya karena sari-sarinya telah disesep (disedot) hama.

2. Semakin tinggi ilmu itu konteksnya adalah ke dalam. Ke kedalaman jiwa. Bukan banyaknya pengetahuan atau memori atau kepahaman yang masuk ke otak. Sebab, kalau dipersepsi ke otak saja, mbah gogel lah yang luar biasa banyak ilmunya.

Contohnya, ketika dikritik diberi saran masukan nglenggono lapang dada, jembar dadanya, bahkan malah senang menerima, walaupun secara strata pengetahuan tidak punya gelar S, maka inilah yang dikatakan tinggi ilmunya.

Makanya orang yang seperti ini tidak suka berdebat. Namun suka berdiskusi, musyawarah, memecahkan masalah bersama demi seluas-luasnya kemaslahatan.

Namun sebaliknya, ketika dikritik diberi saran masukan mudah tersinggung, gampang bledru salah paham, kemudian esmosi mencak-mencak tidak terima, walaupun srata pengetahuannya S7, maka bisa dikatakan ilmunya masih rendah.

3. Yang disebut ilmu itu tempatnya di hati. Sedang yang nyangkut di otak namanya pengetahuan.
Karenanya, ketika pengetahuannya seluas mbah gogel, namun ilmu dihatinya rendah, yang terjadi adalah mudah debat salah paham bledru hingga menjadikan mudah emosi marah muring frustasi.

Sebaliknya, bila ilmu dihatinya tinggi, walaupun pengetahuannya sedikit, maka yang terjadi adalah tidak suka debat. Mudah mengalah. Mudah menerima kritik saran masukan. Hingga menjadi nyegara (menjadi lautan). Walaupun dihina dilecehkan dicaci habis, hati tetap bening sejuk menyejukkan. Bahkan makin ambles pada Yang Maha Bijaksana.

4. … open ended

_____241219–belajas sadermo share pemahaman pengalaman dalam nderek nyengkuyung mbelo dan nyandar Guru (Kyai Tanjung).

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.