Posted By Roni Djamaloeddin on April 2, 2020

Teringat super nasihat dari teman sebangku waktu SMA. Dia menasehati saya : “Ron, ati iku ono ngelmune loo? (Ron, hati itu ada ilmunya loo?)”

Kontan saja aku bingung, sebab tak pernah mendengar perihal ilmu hati itu sama sekali.
Terus saya tanya-tanya buanyak hal, itu ilmu apa? Ilmunya siapa? Dia jelaskan itu ilmu/aliran/padepokan BI (Bunga Islam). Ilmunya Nabi Khidr, katanya.

Kemudian aku menawarkan diri ikut peguron yang dia ikuti. Ndilalah kersane ngalah, dianya tdk membolehkan. Malah menasehati saya ikut si X saja. Tidak usah ikut dia.

Aneh. Sungguh aneh. Biasanya kalau menawarkan sesuatu, cenderungnya juga mengajak mempengaruhi utk ikut tawarannya. Tapi nyatanya malah melempar pada orang lain.

Kemudian setelah saya renung-renung, saya rasa-rasa, saya tafakkuri mendalam, ternyata begitulah salah satu cara Tuhan menunjukkan dan membuka hidayah-Nya.

Cara Tuhan yang tak hingga banyaknya. Bisa Dia turunkan melalui siapapun. Dengan cara apapun bagaimanapun. Jadi sungguh luar biasa Tuhanku. Tuhan Yang Maha Luar Biasa.

Karenanya, bisa saya simpulkan bahwa super nasihat pengalaman ini merupakan pintu teramat sangat kecil Maha Luar Biasanya.

_____1 Suro 1440H (11092018)–belajar share pengalaman pemahaman dalam nderek nyengkuyung mbelo nyandar Guru (Kyai Tanjung).

Setelah 29 tahun necep ngelmu dari Guru al Wasilata (yaa Imamu Mubin, ahladzdzikri, an Nadzir, al Mundzir, al Muthohharun, Imam Zaman, Imam Mahdi, Satriyo Piningit, …dan puluhan dasanama lainnya), akhirnya aku simpulkan bahwa ilmunya Nabi Khidr yg dimaksud dalam TS adalah sama dengan ngelmuku.

Lantas, ilmu apa yg dibawa diajarkan gurunya teman saya tsb?

Categories: Artikel
Tags: