TUJUAN KEHIDUPAN vs TAUHID
Posted By Roni Djamaloeddin on March 10, 2020
Tidak ada manusia yg tahu tujuan kehidupan. Hanya Sang Pencipta kehidupan yg mengetahuinya.
Maka sebaik2 langkah adalah tauhid.
=====================================
Ketika tujuan kehidupan tidak dapat diketahui dan ditangkap dengan pasti, mana mungkin tauhid bisa membumi dalam dada?
Sebaliknya, ketika tujuan kehidupan telah ditangkap dan diketahui dengan pasti, kemudian dibelajari diselami dan diterapkan dalam semua aktifitas, maka jiwa tauhid mulai membumi dalam dada hingga rasa.
Karenanya, hipotesis awalnya adalah ketika manusia tidak tahu tujuan hidupnya, maka sangat sangat sangat merugilah kehidupannya.
Dan juga disayangkan, antara tujuan kehidupan dan tauhid itu sudah terbiasa disangka dari tempat yang jauh. Keduanya dipisah secara irrasional. Karena saking tidak tahunya, atau karena cerobohnya, atau karena jumud kaku bekunya, atau….apalah apalah. Entahlah.
Faktanya, tujuan kehidupan yang sering dipersepsi hingga diyakini adalah hidup untuk masuk surga. Terhindar sejauh-jauhnya dari cemplung neraka.
Sedangkan tauhid, biasanya justru ambyar tak diketahui jati jluntrungnya.
Secara bahasa, tauhid (bahasa Arab: ??????) adalah bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu yang artinya menjadikan “sesuatu” jadi satu saja.
Oleh karenanya, akal nalar yang telah beriman dapat menarik nilai rasionalnya, bahwa tauhid adalah menjadikan Tuhan jadi satu saja di dalam dada.
Jelasnya, hanya Tuhan yang ada dalam dada. Selain Tuhan, telah keluar (dikeluarkan) dari dada.
Sehingga, saking hanya satunya yang di dalam dada (hanya Wajah Tuhan), dunia dan berbagai akon-akonnya (pengakuan dunia) telah mampu dikeluarkan dari dada. Berbagai macam cinta bangsa dunia : keluarga, pekerjaan, harta, jabatan, profesi, … dan berbagai macam jenisnya, telah tergusur oleh cintanya pada Tuhan.
Otomatis pula berbagai riak gelombang penyakit hati, iri dengki srei sombong kumingsun kikir jumud ta’asub kadonyan … dan berbagai macam istilahnya, juga telah lerep. Sebab dadanya hanya terisi tauhid.
Jadi, tujuan kehidupan itu, bagi yang telah menyelami ilmu tauhid, adalah melanggengkan dada hingga menyatu dengan tauhid. Kehidupan ini adalah sarana melangkah mulih (pulang) pada Yang Maha Tauhid. Segala aktifitas diniatkan dijadikan langkah menuju Dzat Yang Maha Tauhid.
Mengaplikasikan secara nyata belajar minal mahdi ilallahdi. Belajar menyelami kedalaman jihadul akbar, yang lebih hebat lebih dahsyat dibanding perang dunia hingga perang bintang. Sebab faktanya, kecintaan dunia telah menyatu menjiwa dalam darah dan nafas.
_____100320–belajar sadermo share pemahaman pengalaman dalam nderek nyengkuyung mbelo dan nyandar Guru (Kyai Tanjung).
.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.