TIDAK BERNAFSU DUNIA?

Posted By on October 27, 2023

Mengapa tidak bernafsu dunia? Berbagai kemungkinan penyebabnya, diantaranya :
Pertama, frustasi akut. Semisal kena tipu besar, modal habis, sehingga tidak bisa memulai dunia usaha (bisnis) lagi. Bahkan terkadang ada yang memilih jalan akhir dengan lampus diri. Walau banyak juga yang mencoba tetap bertahan.

Kedua, dikhianati kekasih atau pasangan. Mereka yang terkena sindrom ini kadang tidak gairah lagi melihat lawan jenis. Bosan waleh tidak ingin melihatnya. Bahkan ada juga yang sampai tidak ingin menikah hingga akhir hayatnya.

Ketiga, gendheng (gila) pada Tuhan. Orang yang berjalan di dalam Tuhan, menjalani menyelami “sluku sluku bathok” (suluku suluku bathinuka, berjalanlah berjalanlah hatiku [di dalam Tuhan]), pada titik tertentu dimungkinkan tidak bernafsu pada dunia. Karena rasa hatinya telah terboyong (diboyong sendiri) pada Dzat Pemilik Dunia.

Hingga rasa nikmatnya dunia tergusur nikmatnya mengingat merasakan Wujud/Cahaya Dzat Pemilik dunia. Ambahan demikian disebut derajad majnunullah, gila gendheng pada Tuhan.

Dari tiga kemungkinan tidak bernafsu dunia tersebut, solusi untuk yang pertama, membangkitkan akal nalarnya bila dunia usaha (bisnis) seolah mesti ada trik tipu menipu. Khususnya yang bermain pada kelas menengah ke atas. Jarang ada yang dilalui dengan jujur dan mulus. Sampai-sampai founder Jawa Pos Goup mencetuskan sebuah rumus “Jangan harap menjadi pengusaha sukses sebelum pernah tertipu”.

Bilamana sudah pulih kesadarannya, maka dimungkinkan akan bangkit memulai usaha baru dengan semangat baru. Ketahanan jiwa bisnis juga baru. Dengan sendiri daya hati-hati dan waspadanya menjadi lebih tinggi dan akurat.

Solusi untuk yang kedua atas sakitnya dikhianati kekasih atau padangan, selayaknya membuka pesan kuno dari mbah-mbah dulu. Bahwa dunia tak selebar daun kelor. Di luar sana sangat banyak gadis/jejaka (calon pasangan) yang akan menggantikan si dia. Di luar sana masih banyak pribadi “sempurna” yang melebihi kebaikan dia yang telah menyakiti.

Membuka nalar dan sadar bahwa Tuhan pasti akan memilihkan jalan terbaik untuk dirinya. Pasti akan memilihkan pasangan terbaik untuk dirinya.

Solusi yang ketiga, bila terjadi gila (gendheng) pada Tuhan, adalah membuka memori bila dunia ini adalah ladangnya akherat. Karenanya, dunia harus digarap dengan sebaik-baiknya untuk mancat ke akherat.

Bila telah terjadi kebosanan dunia karena adanya ambahan gila akherat, tetap dalam kesadaran bila jiwa raga masih di dunia, sehingga mesti menggarap dunia dengan sebaiknya. Rasa hati boleh menikmati kasampurnan akherat, jiwa raga mesti mobat-mabit menggarap dunia sesuai profesinya.

Garapan dunia tidak boleh ditinggalkan begitu saja demi kenikmatan akherat. Namun keduanya tetap dikerjakan berjalan bersama secara sinergis harmonis.

Jadi, tidak bernafsu dunia adalah cobaan ujian yang harus dikendalikan dan dikendarai dalam mazroatul akhiroh (mancat ke akherat). Dalam rangka menjemput hidup abadi (https://ronijamal.com/menjemput-hidup-abadi/).

___191023–belajar share, olah nalar, olah rasa dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.